Hubungan seksual….
Kira-kira apa
yang akan terlintas di otak Anda saat membaca kata tersebut? Mungkin kebanyakkan
orang akan langsung berpikir negatif atau mungkin beberapa orang akan lebih
sensitif saat membahas soal ini… Bahkan mungkin ada beberapa orang yang pikirannya
akan langsung melayang jauh entah kemana…..
Hmmm…. Padahal hal ini bukanlah sepenuhnya hal buruk atau hal yang tidak patut
untuk dibahas. Sebaliknya, seharusnya hal ini sudah mulai dibicarakan kepada
anak-anak agar mereka mendapatkan pendidikan seksual yang tepat sehingga
mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari. Hanya mungkin karena
budaya “ketimuran” kita saja yang menganggap hal tersebut masih tabu untuk
dibicarakan sehingga banyak anak remaja yang tidak benar-benar memahami hal ini
dan akhirnya terjerumus dalam hal-hal yang negatif.

Namun, bagaimana
dengan hubungan seksual yang telah terjadi sebelum adanya ucapan janji
pernikahan? Di zaman yang kian modern ini, mungkin semakin banyak orang yang
telah melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan atau bahkan memang tidak
akan pernah ada pernikahan yang akan dilaksanakan. Maksudnya begini… Ada
beberapa pasangan yang telah melakukan hubungan seksual dan bahkan tinggal
bersama tanpa adanya ikatan pernikahan. Pasangan seperti itu disebut pasangan
kohabitasi. Tanpa disadari mungkin pasangan seperti itu cukup banyak ada di
sekitar kita.
Selain itu, ada
juga pasangan yang tingkat hubungannya baru sekedar berpacaran dan telah
melakukan hubungan seksual pada saat berkencan. Akibatnya? Ya tentu saja akibatnya
banyak sekali…
Misalkan
pasangan remaja yang masih sekolah dan tentunya masih sangat labil… Dengan
mudahnya mereka dapat berhubungan selayaknya suami istri padahal belum ada
ikatan yang jelas diantara mereka. Alasannya mungkin hanya sekedar coba-coba dan
katanya cobanya hanya 1x. Jika ada kata coba 1x berarti akan ada selanjutnya
2x, 3x, 4x dan seterusnya. Remaja yang emosinya masih sangat labil tentu akan larut
dalam “kenikmatan” sementara tanpa memikirkan dampak kelanjutannya. Coba pikirkan
bagaimana jika yang coba-coba itu kemudian berbuah. Misalnya hamil atau mungkin
tertular penyakit-penyakit tertentu ataupun dampak-dampak buruk lainnya.
Pikirkan bagaimana orang tua yang akan merasakan kekecewaan atas perilaku
anaknya. Pikirkan juga masa depanmu jika hal buruk tersebut sampai terjadi.
Hubungan seksual
bukanlah sekedar ajang coba-coba atau iseng-iseng saja. Hubungan seksual itu
jauh lebih dalam dan intim karena dibalik hubungan itu akan ada dampak
berkepanjangan dan tanggung jawab besar di dalamnya. Jika seseorang masih belum
cukup dewasa untuk hal ini, sebaiknya janganlah mencoba karena belum tentu akan
dapat bertanggung jawab atas akibatnya di kemudian hari.

23 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar