Kamis, 19 September 2013

Apa yang membuat orang mengatakan wanita itu cantik, dan pria itu tampan? (Yanhardi Chandrawan)

“Wanita itu cantik” atau “Pria itu tampan” tidak kita ucapkan ke semua wanita dan pria yang kita jumpai. Masyarakat umum beranggapan bahwa setiap orang memiliki standar mereka masing-masing dalam menentukan kecantikan dan ketampanan seseorang. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering kita lihat ketika kita sedang menilai seseorang. Dari wajah lah kita dapat mengatakan apakah seseorang itu cantik atau tampan, dan setiap orang memliki selera masing-masing. Namun, pada kenyataannya apakah benar begitu adanya? Apakah “selera” ditentukan oleh sesuatu yang berasal dari diri kita? Apakah wajah sajalah yang menentukan kecantikan dan ketampanan seseorang? Berikut saya akan coba mengulas tentang hal tersebut dari sudut pandang sains.
Daya tarik adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, untuk dapat menarik perhatian lawan jenis mereka. Menurut penelitian, daya tarik seseorang ditentukan dari beragam hal, antara lain wajah, bentuk tubuh, gaya berjalan, suara, bau tubuh, dan tidak lupa juga—sumber daya atau harta. Bentuk wajah, apakah itu oval, bulat, bersiku, dan karakteristik wajah, apakah alisnya tebal, matanya bulat, berjanggut atau tidak, dipengaruhi oleh hormon. Hormon testosteron adalah hormon yang mempengaruhi kemaskulinan wajah seseorang, dan homorn esterogen adalah hormon yang mempengaruhi kefemeninan wajah seseorang. Pria akan cenderung memilih wajah wanita yang lebih feminin–dengan kata lain wanita yang lebih memiliki banyak esterogen. Sedangkan wanita akan cenderung memilih pria yang lebih maskulin–dengan kata lain pria yang lebih memiliki banyak testosteron. Hormon tersebut berpengaruh pada kesuburan dan kesehatan seseorang. Kesimetrisan wajah seseorang juga berpengaruh kepada penilaian kita mengenai keindahan wajah seseorang. Semakin simetris, maka akan semakin baik. Kemudian bentuk tubuh, saya akan lebih banyak membahas mengenai bentuk tubuh wanita. Pria menyukai wanita yang memiliki buah dada yang besar karena itu identik dengan tingkat pubertas wanita itu—jika wanita itu telah memiliki buah dada pastilah ia sudah mengalami pubertas, sehingga dapat dibuahi. Pria juga tertarik dengan pinggul yang besar, menandakan kemampuan wanita tersebut untuk melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa rasio yang tepat antara pinggang dan pinggul wanita adalah 7:10. Maka jika pinggang wanita adalah 7 cm, maka pinggul wanita haruslah 10 cm. Namun ditemukan juga bahwa pria juga tertarik pada wanita yang memiliki rasio 6:10 dan 5:10, bahkan meskipun 5:10 adalah terlalu kecil bagi wanita, pria masih menganggap itu menarik bagi mereka. Karena itu terkadang daya tarik tidak selalu berhubungan dengan reproduksi dan genetik seseorang, tetapi juga cara dipresentasikannya sesuatu itu. Hal itu berhubungan langsung dengan gaya berjalan. Gaya berjalan wanita yang menggoyangkan pinggul dan gaya berjalan pria yang melebarkan tangan dan mengayunkan bahu, adalah salah satu cara untuk mempresentasikan diri kita kepada lawan jenis kita. Seseorang yang merasa dirinya sedang diperhatikan oleh lawan jenisnya, akan cenderung lebih memperhatikan gaya berjalan mereka.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah suara. Berat atau tidaknya suara juga ditentukan oleh kadar hormon testosteron dan esterogen. Semakin banyak testosteron pada tubuh seseorang, maka semakin rendah dan berat suaranya. Begitu pula dengan esterogen, jika semakin banyak hormon esterogen di butuh seseorang, maka akan semakin tinggi dan lembut suaranya. Perlu diingat yang dimaksud tinggi atau rendahnya suara di sini tidak berhubungan dengan kemampuan nada dan tingkat oktav, tetapi lebih kepada karakteristik suara. Seperti pada wajah, pria akan lebih memilih wanita yang memiliki suara lebih tinggi dan wanita memilih pria yang memiliki suara yang lebih berat. Hal yang mengejutkan adalah berdasarkan penelitian, telah ditemukan bahwa suara wanita akan berubah seiring berubahnya siklus ovulasi atau menstruasi mereka. Ketika wanita sedang berada di puncak kesuburannya, maka suara mereka akan meninggi dibandingkan pada masa terjauh dari kesuburannya. Kemudian ada bau tubuh, yang juga menentukan daya tarik seseorang. Secara umum wanita tidak ada yang menyukai bau keringat atau bau tubuh pria. Tetapi akan berbeda ceritanya ketika wanita tersebut sedang berada dalam masa suburnya, maka wanita itu akan menemukan dirinya lebih tertarik dengan aroma tubuh pria.
Hal terakhir yang menjadi salah satu daya tarik ini sering menjadi masalah yang kontroversial dalam kehidupan sehari-hari, yaitu harta. Wanita cenderung lebih memilih pria yang memiliki harta yang berlimpah, mungkin banyak lelaki yang berdesis sinis ketika membaca ini. “Kok melihatnya hanya harta saja, dasar cewe matre”, berhati-hatilah dalam mengatakan wanita itu matre, karena hanya pria kere yang mengatakan cewe itu matre. Wanita, atau betina, memilih pria atau penjantan yang mereka anggap bisa menjadi pelindung dan memberikan kenyamanan bagi ia dan anak-anaknya, dapat menjaga mereka hingga anak-anaknya mampu meneruskan rantai evolusi. Pada binatang itu adalah kemampuan untuk bertahan hidup dan mencari makan, kekuatan kasar dari sang pejantan. Sedangkan bagi manusia adalah uang, yang diperlukan dalam banyak, bahkan sangat banyak aspek kehidupan. Kabar baiknya, bukan hanya hartalah yang menentukan mengapa wanita memilih pria. Selain faktor-faktor yang juga telah saya sebutkan di atas, banyak faktor lain juga seperti intelegensi, pergaulan, kehidupan sosial, dan kesetiaan. Karena itu bagi para pria, jika sudah sadar kalian memiliki kekurangan dalam satu faktor, penuhilah dan usahakanlah diri kalian pada faktor lainnya.

12 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar