Jumat, 27 September 2013

Sex at Work, Stop It! (Nadya Puspita Ekawardhani)

     Setiap manusia memiliki kebutuhan akan seks. Tentu saja kebutuhan tersebut adalah kebutuhan yang wajar untuk dipenuhi asalkan dilakukan di tempat yang seharusnya dan dengan orang yang tepat. Sering kali kebutuhan akan seks disalah-gunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan atau kepuasan pribadi. Pada umumnya, yang menjadi korban pelecehan seksual adalah wanita. Wanita yang dianggap memiliki pribadi yang lemah dan tidak dapat melawan, sering kali dimanfaatkan secara seksual. Salah satu pembahasan kelas psikologi perempuan pertemuan kelima membahas pelecehan seksual terhadap wanita di tempat kerja. Sejauh ini, karena Saya belum masuk ke dalam lingkungan pekerjaan, sehingga Saya belum benar-benar melihat kasus pelecehan seksual terhadap wanita di tempat kerja. Namun, ibu Henny Wirawan (dosen psikologi perempuan) dan presentasi kelompok memberikan contoh dan penyebab pelecehan seksual tersebut. Terdapat beberapa faktor penyebab pelecehan seksual di tempat kerja, salah satunya karena rasa takut kehilangan jabatan yang telah diperoleh seorang wanita dalam sebuah perusahaan. Dari contoh tersebut dapat diprediksikan mungkin saja wanita tersebut memiliki masalah ekonomi yang mengharuskan ia bekerja dan rasa cemas apabila tidak mendapatkan posisi dan penghasilan yang sama di perusahaan lain. Saya pribadi sebagai seorang wanita, ketika mendengar cerita pelecehan seksual di tempat kerja dengan alasan mempertahankan posisi adalah hal yang sangat disayangkan. Posisi dan penghasilan dapat diperoleh kembali, tetapi apakah kemurnian tubuh dapat kembali?
     Pelecehan seksual memang tidak melulu soal pemaksaan baik secara kasar atau halus untuk melakukan hubungan seks. Menurut Saya pelecehan seksual tergantung dari niat si "pelaku" dan perspektif si "korban". Apabila seorang wanita yang berasal dari lingkungan yang menganggap hubungan lawan jenis selain dengan pasangan resminya adalah suatu hal yang tabu, bisa saja ketika seorang pria menatapnya cukup lama meskipun dari jarak jauh dan sedang tidak memanfaatkan kesempatan, wanita tersebut merasa tidak nyaman dan dilecehkan. Namun sebaliknya, apabila seorang atasan pria mendekati karyawan wanita secara langsung dan tertarik secara seksual, wanita tersebut akan menganggap hal itu hal yang wajar saja kalau memang wanita tersebut merasa tidak dimanfaatkan atau dilecehkan. 
     Sebagai seorang wanita, mencaga tubuh dan penampilan merupakan suatu hal yang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri. Berpenampilan rapih dan wangi tentunya membuat orang di sekitar tidak malas untuk berdekatan. Namun, bukan berarti membiarkan orang lain dengan asal "menikmati" tubuh dan penampilan seorang wanita. Di samping itu, sebagai wanita berhati-hatilah dalam mempersepsikan perilaku lingkungan untuk menjaga hubungan interaksi dengan orang lain maupun menjaga diri sendiri. Be a smart woman!
 
25 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar