Informasi yang PERLU untuk dikaji di dalam
wawancara adalah social history klien. Ada quotes yang cukup familiar yang mengatakan “if you want to know your past,
look into your present conditions. If you want to know your future, look into
your present actions”. Mengapa saya menjadi mengaitkan quotes tersebut
dengan social history? Apa
hubungannya? Quotes tersebut memberi pesan bahwa peristiwa dan kejadian yang
pernah kita alami sangat berhubungan dengan kondisi kita saat ini dan di masa
depan. Nah, pengertian dari social
history adalah serangkaian informasi mengenai peristiwa-peristiwa kehidupan
klien yang tentunya akan berbeda-beda, yang memberikan kontribusi pada
munculnya permasalahan klien saat ini. Oleh karena itu, social history klien merupakan aspek yang sangat penting untuk
dikaji di dalam wawancara.
Social
history tersebut terdiri dari beberapa area, yang pertama adalah family
history. Interviewer perlu untuk menanyakan hal mengenai gambaran
kondisi keluarga klien , hubungan klien dengan keluarganya, ada tidaknya
gangguan mental sebelumnya pada keluarga. Pada saat di kelas, setiap mahasiswa
diminta untuk menganalisis penyebab gangguan dari bagan family genogram. Bagan tersebut cukup
sederhana lho jika dilihat sekilas karena seperti terdiri dari kotak, lingkaran
dan garis. Nah, tetapi bagan tersebut mengandung informasi yang sangat kaya
jika seseorang mulai menganalisis dengan jeli hubungannya satu persatu.
Area
kedua adalah educational history. Area ini berkaitan dengan performance akademik klien, prestasi dan
daya juang klien untuk mencapai keberhasilan. Area ini sangat menyentuh saya
ketika saya mendengarkan cerita ibu Henny mengenai perjuangan beliau hingga
bisa mencapai apa yang beliau telah capai saat ini. Ibu Henny menceritakan
kisah beliau yang mengerjakan laporan sampai hanya tidur dua jam sehari,
mengalami sakit cukup parah karena kelelahan dan tidak sempat untuk mengobati
demi mengerjakan laporan-laporan tersebut. Saya memetik makna dari beliau bahwa
setiap orang harus memiliki daya juang
untuk dapat memperoleh keberhasilan. Cerita beliau juga mengingatkan saya
pada sebuah kata-kata “jika kamu tidak
keras dengan dirimu, maka dunia yang akan keras denganmu”. Nah, saya
melihat ibu Henny sangat keras mendisiplinkan diri beliau dalam mencapai sesuatu
sehingga penyakit pun bisa kaburrr dengan sendirinya! hehehe…
Area ketiga adalah job history yang berkaitan dengan pekerjaan klien
yang pernah dijalankan maupun yang sedang dijalankan saat ini. Keempat adalah marital history yang berkaitan dengan berapa kali seseorang
menikah dan bagaimana klien belajar atas pernikahannya tersebut. Area kelima adalah interpersonal relationship yang berkaitan dengan hubungan klien
dengan orang-orang disekitar seperti teman, tetangga, rekan kerja, dll. Area
keenam, recreational preferences yaitu bagaimana klien menghabiskan
waktu senggangnya. Pada awalnya saya bingung mengapa area ini harus turut
menjadi perhatian, saya pikir bukankah area ini hanya berkaitan dengan hal yang
menyenangkan yang tidak mungkin menyebabkan masalah. Nah setelah dijelaskan,
ternyata area ini bisa berguna untuk melihat usaha pengembangan diri klien.
Nah, sekarang sudah tau mengapa social history penting dan apa saja area didalam social history. Let’s try to your client….J
21 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar