Minggu, 22 September 2013

Facts About Sexual Appeal (Priskila Huwae)

     Pada kelas Perilaku Seksual kali ini saya dan teman-teman berkesempatan menonoton sebuah film tentang daya tarik seksual. Banyak penelitian-penelitian tentang daya tarik seksual yang sangat menarik dan juga menambah pengetahuan kami. Daya tarik seksual merupakan suatu hal yang wajar dan semua ketertarikan sudah berada di otak kita.
    Apa yang membuat kita tertarik terhadap seseorang saat pertama kali bertemu? Tentu fisik bukan? Saat pertama kali berjumpa dengan orang lain, kita mungkin belum mengenal orang tersebut dengan baik. Tetapi, kita pasti dapat membuat kesimpulan secara cepat di dalam diri kita bahwa orang yang kita jumpai itu “cantik”, “ganteng”, “menarik”, atau bahkah “jelek” menurut standart kita. Dalam mencari pasangan pun tidak dapat kita pungkiri bahwa kita akan selalu mencari pasangan yang “cantik” atau “ganteng”. Hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena kita akan mencari gen terbaik untuk diteruskan pada keturunan kita nantiya.
     Kita akan membuat sebuah standart penilaian berdasarkan fisik seseorang dengan memberikannya sebuah angka. Misalnya angka 10 menggambarkan orang yang sempurna secara fisik, dan di atas angka 6 untuk orang yang menarik. Kita semua pasti akan berusaha untuk mendapatkan pasangan dengan angka yang tinggi. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, dapatkah kita selalu mendapatkan pasangan dengan angka yang tinggi? Apakah orang dengan angka tinggi yang kita sukai juga memilih kita sebagai pasangannya? Pada kenyataannya kita tidak selalu bisa mendapatkan pasangan dengan angka  yang tinggi. Jika kita selalu berusaha mendapatkan gen terbaik, tentu kita akan berhenti untuk mencari pasangan kalau kita tidak mendapatkan pasangan seperti Brad Pitt atau Jenifer Lopez. Namun, apakah kita akan berhenti mencari pasangan? Tidak! Penelitian menunjukan sebuah hasil sebagai jawabannya. Kita akan memilih sebuah target dengan angka yang tinggi, dan kemudian akan menurunkan strandart ke angka yang lebih kecil sampai ada yang mau menerima kita sebagai pasangannya.
     Apakah fisik merupakan satu-satunya hal yang membuat kita tertarik kepada seseorang? Fisik hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor. Ternyata, suara juga bisa membuat kita tertarik kepada seseoarang. Penelitian mengatakan bahwa pria akan lebih tertarik kepada wanita dengan titinada yang tinggi. Sebaliknya, wanita akan lebih tertarik dengan pria dengan titinada yang rendah. Wanita bisa memiliki titinada yang tinggi disebabkan karena hormon estrogen, sedangkan pria karena hormon testoteron. Wanita akan memiliki titinada lebih tinggi dari biasanya saat ia sedang berovulasi. Bayangkan saja anda melihat seorang pria yang sangat tampan, tetapi saat ia berbicara suaranya seperti seoarang wanita, apakah anda masih tertarik?
     Selain fisik dan suara, apalagi yang bisa menjadi daya tarik seseorang? Kebanyakan wanita saat ditanya ingin memiliki pasangan seperti apa mereka akan menjawab “pria yang sudah mapan”. Apakah ini membuat wanita terkesan menjadi orang yang matrealistis? Memang pada dasarnya, wanita dalam memilih pasangan akan menilai berdasarkan status yang dimiliki oleh pria tersebut. Pria yang berada di puncak statuslah yang akan menjadi pilihan wanita. Apa gunanya bagi wanita? Status, kekayaan, dan harta dilihat oleh wanita sebagai sebuah pelindung.
     Penelitian juga menunjukan hasil yang menarik, yaitu bahwa wanita akan tertarik pada aroma tubuh pria saat wanita tersebut berada pada fase ovulasi. Wanita sebenarnya tidak menyukai aroma tubuh pria, tetapi saat mengalami ovulasi aroma tubuh pria tersebut akan menjadi menarik bagi wanita.
     Menjelang akhir film, ada sebuah penelitian yang hasilnya mengejutkan bagi saya. Apakah manusia memang diciptakan untuk memiliki satu pasangan untuk selama-lamanya? Penelitian tersebut menunjukan bahwa, wanita yang sudah menikah dan memiliki hubungan yang lama dengan pasangannya akan cenderung membuat dirinya terlihat menarik untuk menarik perhatian pria lain. Orang-orang memiliki kecenderungan untuk menyukai orang lain walaupun ia telah memiliki pasangan. Kalau begitu, bagaimana dengan pasangan yang bisa bertahan sangat lama, bahkan sampai dengan maut yang memisahkan tetap setia dengan satu pasangannya? Tentu banyak faktor lain yang menyebabkan hal tersebut. Daya tarik seksual yang anda miliki sekarang seperti fisik, suara, aroma tubuh, bahkan kekayaan bisa pudar seiring berjalannya waktu. Tetapi jika anda terus memelihara cinta dengan pasangan anda, memiliki komitmen yang kuat satu sama lain, komunikasi yang sehat, dan anda mau sama-sama berusaha untuk mempertahankan cinta itu pastinya anda akan tetap bisa setia pada pasangan anda. Maka seperti kata-kata yang disampaikan oleh Ibu Henny, dosen saya, di akhir kelas bahwa “Cinta butuh usaha!”.
 
18 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar