Pada pertemuan kamis lalu presentasi yang dilakukan adalah kelompok
saya. Kelompok saya membahas mengenai hubungan orang dewasa. Presentasi
yang pertama dilakukan oleh Kak Aristo Pratama yang membahas mengenai
keintiman dan jenis kelamin sama. Dikatakan bahwa hubungan lawan jenis
merupakan hubungan yang penuh dengan gairah. Pada pasangan lesbian dan
gay hubungan adalah salah satu syarat untuk mempertahakan suatu hubngan
yang intim.
Selain itu dibahas pula menganai tipe-tipe dari pacaran pada seseorang.
Bagaimana pacaran tersebut hanya untuk bermain-main saja ataukah untuk
sebuah hubungan yang serius? Akan ada beberapa penjelasan mengenai suatu
hubungan. Perbedaan budaya dapat juga mempengaruhi hubungan pacaran,
ada juga pasangan-pasangan beda ras dan ada pula pasangan yang satu ras.
Bagi pasangan yang beda ras hendaknya dapat memahami dan mengerti
mengenai ras pasangannya.
Dalam menjalani suatu hubungan seorang akan ingin tahu terhadap
keseriusan hubungan pasangannya dengan mencoba untuk melakukan hubungan
seksual. Ada pula hubungan dengan pasangan yang lebih tua dari sebuah
penelitian dikatakan bahwa hubungan yang sehat adalah hubugan dengan
pasangan yang lebih tua.
Kak Aris juga menjelaskan mengenai cohabitation yang biasa disebut
dengan tinggal bersama. Pasangan yang tinggal bersama merupakan suatu
hal yang wajar bagi kalangan muda. Tergantung dilihat dari pandangangan
yang positif. Ada juga yang memperbolehkan kohabitasi atau kumpul kebo
untuk budaya tertentu dan ada yang memberi pandangan yang negatif bahwa
tinggal bersama pasangan yang belum menikah.
Penejelasan kemudian dilanjutkan oleh saya, yang membahas tentang
pernikahan. Dalam penelitian orang-orang yang menikah cenderung lebih
sehat ketika mereka bercerai. Kebanyakan dari pasangan yang bercerai
disebabkan karena kebutuhan seksual mereka tidak terpenuhi. Banyak
pasangan yang menikah mengharapkan pernikahan yang berakhir dengan
bahagia tetapi tidak semua memenuhi pernikahan yang bahagia. Selanjutnya
dijelaskan mengenai memiliki anak bahwa anak-anak yang lahir dari orang
tua yang bekerja tidak memiliki waktu dengan orang tua cenderung
menjadi anak-anak yang kurang diurus sehingga anak-anak tumbuh menjadi
pribadi yang tidak memiliki hubugan yang baik dengan orang tua. Ada pula
anakanak yang lahir dari orang tua yang belum resmi menjadi suami istri
dikarenakan pasangan tersebut hanya ingin memenuhi kebutuhan seksualnya
saja, ada juga menikah hanya untuk memenuhi kebutuhan seksual.
Pada sebuah penelitian dikatakan bahwa pasangan yang menikah 40%
berhubungan seks seminggu sekali sendangkan pasangan belum menikah
berbuhungan seks berkali-kali dalam sebulan. Sedangkan pada pernikahan
usia tua, para pasangan suami istri lebih memiliki keintiman. Pernikahan
pada orang tua cenderung memiliki kehidupan yang baik dan cenderung
untuk tidak melakukan perceraian karena mereka sudah mengalami banyak
pengalaman dari masa lalu.
Dalam pernikahan ada juga pasangan yang berselingkuh karena kebutuhan
seksualnya tidak terpenuhi. Kebanyakan dari kaum pria, karena dari
penelitian bahwa pria yang menikah memiliki kebutuhan seksual sendangkan
wanita lebih kepada kebutuhan secara emosi. Ada juga pasangan yang
memberikan pertukanan pasangann untuk memuasakan kebutuhan seksual
mereka. Pasangan-pasangan tersbut rela untuk membagikan pasangannya
untuk bertukar pasangan supaya terpenuhi kebutuhan mereka. Kemudian ada
juga mengenai petualangan seksual dimana pasangan memberikan kesempatan
untuk pasangannya berhubungan seks dengan orang lain.
Presentasi kemudian dilanjutkan oleh Amelia, menjelaskan bahwa
pernikahan yang dilakukan karena dijodohkan. Penelitian yang ada yaitu
di Venezuela, Iran, dan China. Beberap orang diminta utnuk menikahi
orang yang memiliki status yang tinggi, yang lainnya diminta untuk
menikahi saudara satu ras ini yang terjadi di China.
Setelah itu presentasi dilanjutkan oleh Jeane yang meembahas tetang
pernikahan dengan seseama jenis. Dilihat dari hubungan keintiman dari
pernikahan seseama jenis bahwa hubugan sesama jenis lebih intim
dibandingkan dengan hubungan dari lawan jenis. Pasangan yang homosekusal
sering mendapatkan pertentangan dari pihak keluarga.
Kemudian Jeane juga menjelaskan adanya perceraian,
Faktor berkontribusi pada
perceraian adalah menikah pada usia muda, menikah karena kehamilan, alkohol dan
penyalahgunaan obat dan memiliki anak setelah menikah. Jarak antara pernikahan
dan kedatangan anak adalah faktor penting mendukung stabilitas perkawinan dan
menjadi lebih aman dalam finansial. Agama juga penting seperti Katolik dan
Yahudi yang cenderung tidak bercerai daripada Protestan dan perceraian lebih
tinggi pada pasangan yang berbeda agama.
21 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar