Pada minggu ini mata kuliah perilaku seksual menjelaskan mengenai Adulthood Sexual Relationship. Apa saja
sih yang dibahas pada minggu ini? Pada minggu ini, dikarenakan ada kesalah
teknis jadi penjelasan materi tanpa menggunakan power point, agak bingung sih
tapi saya akan mencoba merangkum materinya menurut versi saya. Yuk di simak..
Awalnya sepasang pasangan
heteroseksual maupun homoseksual memulai suatu hubungan dengan pendekatan (PDKT
sih kata anak jaman sekarang hihi), nah pada proses PDKT ini biasanya pasangan
akan melihatnya lebih banyak sisi positif daripada sisi negatif hehe..nah
biasanya, jika sedang dalam taham PDKT, pasangan sering melakukan kencan pada
malam minggu dengan tujuan mempererat hubungan mereka. Biasanya jika dilihat
pada jaman sekarang, bentuk umum dari berkencan adalah makan malam (dinner)
atau nonton film terbaru saat ini. Nah saat berkencan, biasanya seseorang akan
berpenampilan lebih menarik, memakai make up, dan menggunakan baju terbaik.
Terkadang dalam menjalani
suatu hubungan, seseorang lebih menginginkan untuk behubungan seksual untuk
mengetahui mengenai pasangannya. Dan banyak yang menilai kadar cinta seseorang
dengan melihat apakah orang tersebut mau untuk berhubungan seksual dengannya.
Nah, bagi para wanita berhati-hatilah menjaga badan atas rayuan lelaki. Dalam
berpacaran, kita harusnya mengenal seseorang dan memperkuat secara batin bukan
mengeksplor rasa cinta melalui fisik (Wirawan, 2013). Nah setelah PDKT dan
jadian, kebanyakan pasangan muda akan mulai berbicara mengenai rencana, harapan
menikah sesuai dengan seseorang sesuai dengan keinginan mereka. Faktanya,
dikatakan pada sebuah studi bahwa pasangan heteroseksual yang menikah memiliki
tingkat well-being yang baik.
Setelah menikah dengan
seseorang yang dicintai, yang diinginkan oleh pasangan adalah mempunyai anak
untuk meneruskan keturunan keluarga. Anak-anak yang lahir dengan orangtua yang
berpisah maupun hidup bersama akan memberikan dampak yang berbeda pada anak
tersebut. pola asuh orangtua sangat berperan pada pembentukan perilaku pada
seorang anak. Orangtua dengan anak yang memiliki waktu untuk menjalin hubungan
dnegan anak akan memiliki kepuasan yang tinggi pada hubungan mereka dibanding
dengan orangtua yang memiliki waktu yang sedikit dengan anaknya. berdasarkan
hal tersebut, tidak jarang anak tidak betah dirumah karena merasa diabaikan
dan mencari kesenangan dan perhatian di luar masyarakat. Kualitas seorang anak
sangat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. Are you ready to be a parents?
23 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar