Dalam proses pencarian pasangan hidup, pencarian intimasi dan
komitmen, seorang laki-laki pada umumnya menginginkan seorang perempuan
dan seorang perempuan juga menginginkan seorang laki-laki. Tetapi
faktanya, hubungan percintaan tidak hanya terjadi pada dua insan dengan
jenis kelamin berbeda. Seorang laki-laki bisa saja hanya memiliki afeksi
secara seksual dan emosional dengan seorang laki-laki dan sama halnya
dengan perempuan. Hal inilah yang kita sebut dengan homoseksual dimana
homoseksual laki-laki disebut sebagai gay dan homoseksual pada perempuan
disebut sebagai lesbian. Bagaimana dengan laki-laki yang menyukai
sesama laki-laki tetapi dapat juga menyukai perempuan? Nah, orientasi
seksual yang seperti itu disebut dengan biseksual.
Masyarakat timur dan masyarakat pada umumnya menganggap bahwa
homoseksual adalah suatu jenis penyakit penyimpangan seksual. Apakah
benar begitu? Menurut saya tidak. Mengapa? Karena cinta tidak harus
terbatas pada suatu obyek tertentu. Setiap orang memiliki hak untuk
memilih orang yang ia cintai. Masyarakat mungkin berpendapat bahwa hal
tersebut adalah tabu dan terlarang menurut adat dan agama. Tetapi
bukankah apabila hal tersebut tidak menganggu dan merugikan siapapun?
Perdebatan seperti ini tidak akan berujung dan tidak akan menemukan
solusi pemecahan. Kebenaran itu tergantung mata yang memandang. Anda
tidak dapat memaksakan kebenaran yang Anda pegang. Kaum homoseksual akan
mempertahankan pendapatnya dan begitu juga dengan kaum heteroseksual.
Andai saja dua kaum tersebut dapat saling menerima dan memahami,
bukankah dunia akan lebih damai? Toh mereka tidak saling merugikan.
Jika dipikir-pikir secara lebih kritis, kaum homoseksual menyumbang
hal penting juga untuk dunia. Apakah itu? Berkurangnya angka kelahiran.
Yah, bayangkan kalau semua manusia di dunia adalah heteroseksual. Angka
kelahiran akan melonjak lahir sedangkan angka kematian akan bergerak
stabil seperti sekarang. Bisa dibayangkan apa jadinya dunia apabila
kebanyakan manusia? Yah, itu yang ada di imajinasi Anda sekarang akan
terjadi. Maka, dunia sebenarnya sudah diciptakan agar stabil oleh suatu
tangan yang tidak terlihat. Hargailah mereka yang berbeda dengan Anda.
Saya secara pribadi tidak dapat mengerti mengapa orang-orang sangat anti
terhadap para homoseksual, menentang keberadaan mereka dan sebagainya.
Menurut saya, itu adalah hak dan pilihan mereka. Terima saja, buka hati
dan pikiran Anda. Mereka sebenarnya tidak patut dikucilkan.
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi
homoseksual. Faktor susunan otak, lingkungan, konflik keluarga dan masih
banyak lagi. Apakah mereka dapat disembuhkan? Wait, kata "Disembuhkan"
kayaknya tidak tepat karena homoseksual bukan penyakit. Memaksa para
homoseksual untuk memakai topeng dan mencintai lawan jenis bukanlah hal
yang bagus. Hal tersebut menciptakan konflik tersendiri di dalam diri
para homoseksual. Mereka berpura-pura menjadi orang lain yang bukan diri
mereka. Homoseksual bukan trend masa kini yang harus diikuti. Anda
hanya perlu menjadi diri Anda senyaman mungkin. Jika Anda adalah
heteroseksual maka nikmatilah, apabila Anda adalah homoseksual maka
nikmatilah. Tidak ada patokan benar dan salah, sekali lagi kebenaran itu
menurut mata yang memandang.
Terdapat isu yang beredar di masyarakat, tidak tahu asalnya dari mana, bahwasanya setiap lesbian akan
tertarik pada semua wanita dan setiap gay akan tertarik pada semua
pria. Tampaknya masyarakat percaya akan hal tersebut. Terbukti atas
banyaknya homophobic dimana mereka tidak mau berteman dengan para
homoseksual. Hubungan percintaan antara kaum homoseksual dengan
heteroseksual sebenarnya tidak ada bedanya. Hubungan percintaan mereka
juga didasari oleh passion, intimacy, dan commitment. Ubah mindset Anda
menjadi lebih positif terhadap kaum mereka. Bukan berarti Anda harus
ikut-ikutan untuk menjadi homoseskual. Nikmatilah diri Anda apapun
orientasi seksual Anda selama Anda tidak merugikan siapapun.
Sejahterakan diri Anda.
Love whoever worth your love!
Love whoever worth your heart!
Love is not about gender
Love is just love
No limit, no rule...
17 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar