Kamis, 19 September 2013

Woah.. She’s good.. (Meylisa Permata Sari)

Dari kejauhan, terlihat seorang wanita berjalan melenggak lenggok dengan tatapan ke depan. Ia menggunakan pakaian yang melekat pada tubuhnya dengan sepatu berhak tinggi. Rambutnya yang berwarna hitam bergoyang seirama dengan gerak tubuhnya. Saat ia berjalan, hampir semua pria menolehkan kepalanya untuk melihatnya lagi, seakan sekali saja tidak cukup.
Apa yang membuat para pria tersebut menoleh? Kebanyakan pria akan mengatakan bahwa mereka tertarik karena melihat wajahnya. Entah karena tampan ataupun jelita. Bagaimana kita tahu bahwa mereka itu tampan atau jelita? Dari film yang saya tonton minggu lalu, penelitian menemukan bahwa semakin wajah seseorang simetris, maka orang tersebut semakin mungkin dikatakan wajahnya di atas rata-rata. Bagi pria, wanita yang wajahnya menunjukkan kefeminiman, seperti garis wajah yang lembut dapat dikatakan wanita tersebut cantik. Lain halnya dengan wanita, bagi kaum hawa, wajah pria yang maskulin, seperti wajah yang keras dikatakan lebih menarik.
Selain wajah, ternyata tubuh juga menjadi salah satu faktor seseorang menarik atau tidak. Jika wajah di atas rata-rata tapi memiliki tubuh yang tidak proporsional (terlalu kurus atau terlalu gemuk) nampaknya hal tersebut mengurangi nilai daya tarik seseorang (at least beberapa kenalan saya bilang seperti itu).
Mungkin itu sudah biasa dan banyak orang tahu, tapi ternyata, ada hal lain yang dapat meningkatkan daya tarik seseorang. Saya sendiri, dapat mengatakan suka atau tidak dari bau badan. Saat berjalan di mall, terkadang saya mencium harum (saya kurang suka kata bau karena kesannya bagaimana gitu.. ;p) yang membuat saya berkata kepada kakak saya “Ci, wanginya enak ya”. Saat pasangan saya akan kembali melanglang buana ke negara lain, saya meminta bajunya untuk saya simpan, karena bagi saya, ia memiliki aroma yang menyenangkan. Penelitian menunjukkan kalau seseorang mencium aroma keluarganya, kemungkinan besar ia tidak akan suka terhadap aroma tersebut, nah ternyata aroma dapat menjadi penghalang untuk terjadinya incest.
Suara juga bisa menjadi faktor untuk menunjukkan apakah seseorang  menarik atau tidak. Saya sendiri menyukai jenis suara yang rendah (ngebass gitu). Kalau mendengar suara yang tenor.. Hmm.. Kurang tertarik ya.. Rasanya kurang maskulin. Ternyata penelitian di film tersebut menemukan bahwa memang wanita lebih tertarik dengan pria yang suaranya lebih dalam. Sedangkan pria lebih suka pada wanita dengan suara yang lebih tinggi karena terdengar lebih muda dan feminim.
Wah.. Kalau begitu.. Orang yang pas-pas an ga akan punya pasangan dong? Eits.. Lihat saja beberapa orang yang wajahnya kok amburadul, punya pasangan yang oke banget ya? Kasus yang saya sering lihat adalah pihak pria yang wajahnya dibilang pas-pas an juga tidak memenuhi kriteria, tapi pasangan wanitanya dapat dibilang cantik. Ada apa dengan pria itu? Oohh.. Ternyata pria itu sudah mapan, dapat menghidupi keluarganya bahkan dapat memberikan lebih dari sekedar menghidupi. Jangan katakan wanita itu matre, karena untuk membangun keluarga, jaminan cinta saja tidak dapat menghidupi keluarga tersebut. Kalau di penelitian, dikatakan bahwa hal tersebut untuk memastikan kelangsungan hidup anaknya. Apakah anaknya dapat hidup dengan baik atau tidak. Posisi maupun kekayaan dapat membuat seseorang terlihat menjadi lebih menarik ataupun lebih tidak menarik kalau tidak memiliki kedua hal tersebut walaupun fisiknya di atas rata-rata.
So.. Bagi yang berpikir dan merasa fisiknya sudah di atas rata-rata, jangan anggap jaminan dapat pasangan. Kerja dahulu dengan baik, baru presentase kemungkinan mendapat pasangan menjadi lebih tinggi. Bagi yang fisiknya pas-pas an, kerja juga. Hal tersebut juga dapat meningkatkan Anda mendapatkan pasangan. Mandi yang bersih, tidak perlu pakai parfum. Karena aroma dapat menarik ataupun mendorong jauh lawan jenis. Have a great day.. J

17 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar