Dalam blog ini, saya akan membahas mengenai kesimpulan hasil wawancara dengan beberapa praktisi (klinis anak, Klinis dewasa, PIO, dan Pendidikan) yang telah dipresentasikan pada tanggal 4 September 2013 dan 11 September 2013. Pada dasarnya tujuan teknik wawancara adalah sama yaitu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Informasi yang ingin diperoleh tentunya berbeda-beda. Contohnya tujuan wawancara seorang guru BK dengan seorang siswa di sekolah adalah untuk mendapatkan informasi mengenai latar bekalang siswa, kendala apa yang dihadapi di mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, masalah pergaulan (ada siswa yang tersisih atau minder).
Praktisi PIO menggunakan teknik wawancara untuk melihat kualifikasi pelamar kerja. Selain pelamar kerja, praktisi PIO juga menggunakan teknik wawancawa untuk karyawan yang sudah bekerja untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan dan kendala yang didapat sehari-hari. Praktisi klinis anak dan dewasa menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai subjek.
WAWANCARA PRAKTISI PENDIDIKAN
Sekarang saya akan membahas lebih spesifik mengenai wawancara
dengan salah satu praktisi di bidang pendidikan. Saya bersama anggota
kelompok kebetulan mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai seorang
guru BK di sebuah sekolah. Guru BK ini lulusan S2 dari Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung. Jurusan Bimbingan dan Konseling lho!
Menurut Beliau, wawancara adalah teknik untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
Aplikasi teknik wawancara untuk mengetahui latar belakang siswa dengan
menanyakan secara langsung, menggali permasalahan, memperoleh data, dan
lain-lain.
Kelebihan teknik wawancara menurut beliau adalah dapat
memperhatikan atau mengamati ekspresi subjek karena wawancara dilakukan
secara tatap muka secara langsung. Kekurangan teknik wawancara adalah
kendala komunikasi, terdapat kemungkinan bahwa informasi yang diperoleh
tidak tepat sasaran, subjek kurang terbuka, dan subjek keluar dari
topik.
Masalah yang sering muncul ketika wawancara adalah subjek yang kurang
terbuka. Penangannya adalah subjek dapat menyampaikan informasi ssecara
tertulis.
16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar