Setiap individu menjalani intimate relationship (hubungan yang intim), yang merupakan bagian mendasar dari kehidupan manusia. Hal ini dilakukan dengan
seseorang dari jenis kelamin yang
berbeda maupun jenis kelamin yang sama,
hidup bersama lalu sampai pada jenjang pernikahan. Dan intimate relationship
membuat pasangan merasa aman dan bahagia.
Namun
bagaimana proses memiliki intimate relationship dengan seseorang?
Pertama adalah memilih pasangan. Memilih
pasangan dapat dilakukan dengan dating.
Pada dating tradisional, yang masih
ada pada zaman sekarang, laki-laki menjemput pacarnya dan meminta ijin pada
orang tua perempuan untuk pergi pada suatu event.
Namun, ada juga hubungan yang memanfaatkan pasangannya untuk memanfaatkan dan
memenuhi kebutuhannya.
Hubungan antar pasangan pun dipengaruhi
oleh perbedaan budaya, seperti ras. Hal ini disebut interracial dating. Contohnya adalah pasangan ras jawa dan batak.
Orang jawa dikenal kaku, lembut dan disiplin, sedangkan orang Batak dikenal
tegas, dan keras. Hendaknya masing-masing individu dapat saling memahami dan
beradaptasi antar budaya di dalam keluarga.
Intimate relationship juga menimbulkan gairah
dengan melakukan hubungan seksual. Dalam melakukan hubungan seksual dengan yang
lebih tua, menurut penelitian menimbulkan kesehatan yang baik dan memperlambat
proses penuaan baik fisik maupun psikis pada pasangan yang lebih tua.
Dalam menjalani intimate relationship, pasangan
menjalani hidup bersama namun belum menikah yang disebut kohabitasi. Hal ini
berfungsi untuk menjaga komitmen, namun pada sisi negatif menimbulkan masalah
pada hubungan kedepannya. Kohabitasi pada pasangan yang berbeda budaya dapat
menimbulkan kesalahpahaman pada anak.
Pernikahan merupakan salah satu aspek
penting dalam mencapai tujuan hidup. Pasangan berharap menikah dengan seseorang
yang sesuai dengan kehidupan mereka. Dengan menikah, pasangan kemudian
berkomitmen dan memiliki anak. Setelah menikah, terjadi perubahan dalam
hubungan seksual karena seks merupakan esensi bagian dari pernikahan. Akibat
kebutuhan emosional yang belum terpenuhi, banyak perselingkuhan yaitu melakukan
hubungan seks diluar pernikahan dengan partner orang lain.
Terdapat dua jenis petualangan seksual
yaitu swingers (membuka pertukaran
pasangan seksual) dan polymorsits (membuka
pertukaran pasangan). Hal ini harus disetujui oleh kedua belah pihak dan
berhubungan seks hanya dengan orang yang negatif dari penyakit seksual.
Banyak pasangan yang melakukan seks
diluar nikah walaupun tidak ditoleransi dan dilarang oleh budaya. Selain itu,
beberapa negara mengizinkan praktek poligami yang banyak terdapat di negara
Afrika dan Timur Tengah.
Hubungan homoseksual berbeda
dengan hubungan heteroseksual. Hubungan heteroseksual terdiri dari pasangan gay
dan lesbian. Hubungan homoseksual memiliki tingkat kepuasan hubungan yang lebih
tinggi, berbagi lebih banyak kasih sayang, humor, dan kegembiraan dalam
hubungan mereka, dan memiliki ketakutan yang lebih sedikit dan perasaan negatif
mengenai hubungan mereka. Terdapat beberapa negara yang mengijinkan hubungan
homoseksual seperti Denmark, Spanyol, Afrika Selatan. Homoseksual pun dapat
melakukan pernikahan dan ingin memiliki anak.
Pernikahan yang dianggap
gagal menyebabkan perpisahan yang disebut perceraian. Perceraian disebabkan
oleh faktor sosial, predisposisi dan
permasalahan internal dalam pasangan. Setelah bercerai, proses
penyesuaian memberikan dampak fisik dan psikis pada individu. Berkencan dan menikah kembali merupakan hal
yang dilakukan setelah bercerai. Namun tidak banyak juga yang tetap
sendiri. Perceraian umumnya ada di
setiap masyarakat dan memiliki stigma. Di Amerika, dan Eropa, perceraian
relatif mudah. Namun ada juga negara yang sebagian besar beragama Katolik yang
tidak memperbolehkan perceraian.
Intimate relationship adalah salah
satu prioritas dalam kehidupan kita. Hubungan dengan orang lain membuat kita
lebih bahagia, merasa dicintai dan dibutuhkan. Hal ini terus berlangsung hingga
mencapai usia tua. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen, komunikasi, pengertian
dan adaptasi pada pasangan sehingga tidak terjadi kegagalan dalam hubungan.
23 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar