Teknik wawancara banyak digunakan dibidang mana saja. Semua orang
memakai teknik wawancara dengan tujuan umum untuk memperoleh informasi.
Informasi yang ingin didapat berbeda-beda. Di bidang PIO misalnya,
informasi yang ingin didapatkan tentang latar belakang karyawan yang
baru masuk kerja. Banyak hal yang saya pelajari di kelas teknik
wawancara, mulai dari cara membina rapport dan lain-lain. Selain itu, Bu Henny menceritakan pengalaman-pengalaman yang menarik ketika beliau melakukan wawancara.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan wawancara adalah
menentukan subjek yang mau diwawancarai. Setelah itu, menentukan topik
apa yang ingin ditanyakan dan interviewer mulai membuat pertanyaan. Selain itu, dibutuhkan peralatan tulis atau tape recorder.
Keterampilan yang perlu diperhatikan dalam wawancara. Pertama adalah kemampuan membina rapport. Rapport merupakan dasar dari wawancara, karena disini kita mulai membina hubungan dengan klien. Membina rapport yang baik sangat penting. Karena ketika kita membina rapport dengan baik, klien akan lebih terbuka ketika bercerita. Interviewer dapat memulai dengan senyum hangat, sambutan yang bersahabat, jabat tangan, dan percakapan kecil. Interviewer juga harus memperhatikan budaya klien, misalnya budaya klien ketika bersalaman.
Kedua adalah empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa
yang dirasakan oleh klien. Kuncinya untuk proses empati adalah fokus
kepada klien setiap saat.
Ketiga adalah attending behavior, jadi interviewer
harus memberikan klien waktu untuk menceritakan tentang diri mereka.
Interviewer harus memberikan atensi. Ketika di kelas teknik wawancara,
saya disuruh bu Henny untuk berpasangan dengan teman sebelah. Jadi tugas
kami adalah salah satu bercerita (terserah apa saja topiknya), dan
salah satu teman tidak mendengarkan (bisa bermain hp atau melakukan
aktivitas lain). Ketika saya yang mendapatkan giliran untuk bercerita,
sedangkan teman saya tidak mendengar sama sekali. Saya jadi menutup diri
untuk berbicara. Nah.. Anda bisa mempraktikkannya di rumah. Jadi
penting bagi interviewer untuk memberikan atensi kepada klien.
Keempat adalah teknik bertanya. Interviewer diharapkan bertanya open question.
sifatnya tidak mengarahkan jadi klien dibebaskan untuk mengekspresikan
perasaannya. kelima adalah keterampilan observasi dan keenam adalah active listening.
16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar