Rabu, 02 Oktober 2013

Adult Relationship (Monica Unsri)

Pada dasarnya manusia di dunia ingin memiliki hubungan yang intim dengan orang lain. Namun, arti hubungan intim bagi setiap manusia itu memiliki pengertian yang berbeda-beda. Ada yang menjalani sebuah hubungan yang intim untuk bersenang-senang saja, atau misalnya hanya untuk memenuhi kepuasan seksual seseorang. Ada juga yang menjalani hubungan intim hanya karena ingin dijemput  pasangannya dengan membawa kendaraan pribadi atau memanfaatkan pasangannya hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Hubungan yang berdasarkan kepuasan atau kebutuhan sepihak sudah sering terdengar, biasa terjadi dan tidak selalu bertahan lama, karena hubungan yang berhasil membutuhkan dua orang yang saling memenuhi kebutuhan pasangannya. Tetapi, ada hal yang luar biasa dan tidak banyak terjadi adalah hubungan interracial, hubungan intim yang berbeda ras, suku dan agama.

Hubungan interracial bisa mempengaruhi suatu pasangan, mulai dari bedanya budaya pasangan yang satu dengan pasangan yang lain, atau bedanya ras maupun agama. Dalam menjalani hubungan dengan berbeda ras, suku atau agama, hendaknya masing-masing individu bisa saling memahami perbedaan yang ada di dalam keluarganya masing-masing. Kedua belah pihak harus menetapkan komitmen untuk mempertahankan hubungan yang mereka jalani. Harus ada penerimaan dan toleransi, karena sebenarnya perbedaan itu indah dan akan lebih indah bila keduanya bisa mempertahankan komitmen yang sudah ditetapkan sedari awal untuk menghindari masalah yang besar kemungkinan terjadi, tetapi dapat juga dihindari. Belum lagi jika perbedaan yang ada bukan hanya budaya, tetapi agama.

Saya ingat satu kalimat dari seorang yang sangat saya kagumi, kurang lebih begini “Seiman memang lebih aman, tapi belum tentu lebih baik”. Kata-kata itu membuat saya berpikir mengenai hubungan yang intim tidak selalu harus sama ras, suku, maupun agamanya. Belum tentu satu ras, suku atau agama dapat menjamin kelanggengan hubungan sebuah pasangan. Biasanya perbedaan ras dan agama menjadi halangan dalam menjalin sebuah hubungan. Padahal menurut saya, tidak ada yang dapat menghalangi kedua manusia yang ingin bersatu, walaupun ada perbedaan yang sangat besar diantara keduanya. Memang hal ini tidak semudah itu dijalankan, tentu harus ada penerimaan dan toleransi yang besar dalam prosesnya, bukan hanya dari pasangan, juga dari keluarga masing-masing pihak. Mungkin akan ada batu-batu sandungan, bahkan pengorbanan. Apalagi jika tujuannya adalah untuk mencapai pernikahan, sekali seumur hidup dengan orang yang sudah menjadi pilihannya.

Tetapi tidak ada salahnya jika kita tidak selalu melihat seseorang berdasarkan perbedaan suku ataupun agamanya, justru jika kita mau untuk saling mengakui dan menerima perbedaan yang ada, hidup ini akan terlihat dan terasa lebih indah. Walaupun pasti ada perbedaan pada setiap pasangan, lebih baik kita mengenali dan memahami terlebih dahulu orang yang akan yang akan menjadi pasangan kita nanti, seperti apa dirinya, apa yang dia inginkan, juga cobalah untuk memenuhi kebutuhannya, barangkali mencoba untuk mengalah, pahami bahwa akan ada perbedaan dalam diri masing-masing, itu yang harus dihadapi. J

25 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar