Ilmu
psikologi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dalam
bidang industri dan organisasi. Pada kelas teknik wawancara pada tanggal 2
Oktober 2013 yang lalu, dosen kami menghadirkan tiga orang praktisi dalam
bidang industri dan organisasi. Dalam bidang industri dan organisasi atau biasa
disebut PIO (Psikologi Industri dan Organisasi), ilmu psikologi dapat
diterapkan pada bagian HRD (Human Relation Development). Salah satu tugas dari
HRD adalah perekrutan karyawan baru. Tidak hanya perekrutan, tugas
dari seorang HRD adalah menempatkan calon karyawan pada posisi yang tepat,
sesuai dengan bakat dan minatnya agar hasil kerjanya efektif. Untuk dapat
menempatkan calon karyawan pada posisi dan jabatan yang sesuai, kita sebagai
pewawancara harus memiliki beberapa keterampilan dan pengetahuan, yang tentu
saja tidak terbatas pada bidang psikologi. Misalnya, jika kita sedang mencari staff accounting,
seharusnya kita mengetahui kemampuan dan keterampilan apa saja yang harus
dimiliki oleh kandidat yang akan mengisi jabatan ini. Oleh karena itu, penting
bagi kita sebagai pewawancara untuk mencari tahu, atau yang salah satu praktisi PIO yang datang kemarin
sebut dengan “kepo”. Kepo dalam hal ini berarti kita sebagai
pewawancara harus mencari tahu mengenai keterampilan dan kemampuan apa yang
dibutuhkan oleh setiap jabatan, bukan hanya pada jabatan level bawah, namun
juga jabatan level atas seperti manager
atau direktur.
Tugas dari seorang HRD yang akan merekrut
karyawan baru adalah menggali informasi, sehingga keterampilan, kemampuan, dan
kepribadian kandidat dapat diketahui. Informasi-informasi ini akan digunakan
sebagai prediktor keefektifan kandidat dalam melakukan pekerjaannya. Pewawancara
juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangan kandidat. Salah satu kesulitan
yang dihadapi adalah kandidat berbohong atau menutupi kekurangannya, baik secara
sadar maupun tidak sadar. Jika kandidat dapat menceritakan kekurangannya secara
“blak-blak-an”, mungkin dapat mempermudah kerja seorang pewawancara. Namun,
kenyataannya tidak demikian. Salah satu teknik yang digunakan agar pewawancara
dapat menggali informasi adalah menciptakan suasana yang relax bagi kandidat. Suasana yang relax akan membuat kandidat merasa nyaman dengan pewawancara
sehingga dapat mengatakan hal yang jujur dan terbuka.
Merekrut karyawan memang tidak semudah
kedengarannya. Merekrut seorang karyawan tidak hanya menempatkannya pada
jabatan yang pas, namun berarti juga kita bertanggungjawab kepada perusahaan
dan juga pada dirinya. Perusahaan yang sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk
gaji, tentu menginginkan hasil yang terbaik. Karyawan pun harus tetap dibina
agar hasil kerjanya maksimal, dan mendapatkan penghargaan yang sesuai. Untuk
dapat mencapai hal tersebut, merupakan tugas HRD pada saat merekrut karyawan
baru.
6 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar