Sebenarnya kenapa sih di dunia banyak sekali terjadi yang namanya “free-sex”? Apa salah jika seseorang
memiliki rasa ingin tahu ataupun ingin mencoba yang namanya seks? Lalu
bagaimana cara agar hubungan seks itu benar dan tepat untuk dilakukan?
Hmm….
Sebenarnya seks itu bukanlah suatu hal yang
salah untuk dilakukan jika dilakukan dengan alasan dan pada saat yang tepat.
Maksudnya adalah seks yang dilakukan atas dasar keinginan bersama (bukan unsur
paksaan) untuk mencapai kebahagiaan bersama dan dilakukan di saat yang tepat
misalnya setelah ada ikatan pernikahan. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya,
seks itu merupakan salah satu dasar kebutuhan setiap orang. Jadi, seks itu
adalah hak bagi setiap orang, tentunya jika ada hak pasti ada kewajiban.
Kewajibannya adalah untuk bertanggung jawab atas apa yang dihasilkan dari
hubungan seks tersebut, termasuk dampak dan konsekuensinya di kemudian hari.
Apalagi jika seks tersebut dilakukan di luar ikatan suami istri atau yang biasa
dikenal dengan sebutan “free-sex”
atau seks bebas, tentunya akan lebih banyak hal yang menjadi tanggung jawab
bagi para pelakunya.


Rasanya sungguh tidak adil jika anak-anak
tidak berdosa tersebut yang menjadi korban. Oleh sebab itu, coba pikirkanlah
baik-baik sebelum melakukan hubungan seks. Pikirkan dampak berkepanjangannya di
kemudian hari dan apakah Anda sudah benar-benar siap menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari
karena setiap penyesalan itu tidak akan pernah dapat mengubah keadaan yang
terlanjur terjadi.
Bagi orang tua, alangkah baiknya jika dapat
memberikan pendidikan mengenai seks sedini mungkin. Pilihlah kata-kata yang
terbaik untuk menjelaskan mengenai hubungan seks yang baik dan benar, serta
jangan lupa ceritakan dampak dari hubungan seks di luar nikah. Jangan sampai
anak remaja Anda akan terjerumus dalam seks bebas. Jadi, sebaiknya jelaskan
secara rinci hal-hal yang memang perlu diketahui oleh anak remaja sehingga
dapat mengurangi rasa ingin tahu mereka. Sebaiknya hindari kata “tidak boleh”,
“jangan” ataupun kata “dilarang” berhubungan seks di luar nikah. Sebab pada dasarnya jika seseorang semakin
dilarang maka ia semakin ingin tahu dan mencobanya. Jangan marah jika anak Anda
bertanya segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, cukup jelaskan saja apa
yang ingin mereka ketahui dengan kata-kata halus yang tepat. Jika Anda tidak
mau menjelaskan rasa ingin tahu mereka maka jangan salahkan mereka jika pada
akhirnya mereka mencari tahu dengan caranya sendiri dan akhirnya berdampak
negatif.
5 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar