Sebenarnya kenapa sih di dunia banyak sekali terjadi yang namanya “free-sex”? Apa salah jika seseorang
memiliki rasa ingin tahu ataupun ingin mencoba yang namanya seks? Lalu
bagaimana cara agar hubungan seks itu benar dan tepat untuk dilakukan?
Hmm….
Sebenarnya seks itu bukanlah suatu hal yang
salah untuk dilakukan jika dilakukan dengan alasan dan pada saat yang tepat.
Maksudnya adalah seks yang dilakukan atas dasar keinginan bersama (bukan unsur
paksaan) untuk mencapai kebahagiaan bersama dan dilakukan di saat yang tepat
misalnya setelah ada ikatan pernikahan. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya,
seks itu merupakan salah satu dasar kebutuhan setiap orang. Jadi, seks itu
adalah hak bagi setiap orang, tentunya jika ada hak pasti ada kewajiban.
Kewajibannya adalah untuk bertanggung jawab atas apa yang dihasilkan dari
hubungan seks tersebut, termasuk dampak dan konsekuensinya di kemudian hari.
Apalagi jika seks tersebut dilakukan di luar ikatan suami istri atau yang biasa
dikenal dengan sebutan “free-sex”
atau seks bebas, tentunya akan lebih banyak hal yang menjadi tanggung jawab
bagi para pelakunya.
Jika dari hubungan seks tersebut kemudian
berbuah menjadi janin dalam kandungan seorang perempuan, seharusnya hal ini
menjadi tanggung jawab kedua pihak baik laki-laki maupun perempuan untuk
merawat janin tersebut hingga lahir ke dunia bahkan hingga anak tersebut tumbuh
dewasa. Seharusnya jika berani berbuat harus berani bertanggung jawab juga.
Tapi, pada kenyataannya cukup banyak “orang tua” yang tidak bertanggung jawab
akan janin dalam kandungannya tersebut. Mereka tega membunuh janin dalam
kandungannya hanya karena merasa malu sebab hamil di luar nikah. Ingatlah bahwa
setiap makhluk memiliki kesempatan yang sama untuk hidup. Mereka tidak pernah
minta untuk dilahirkan dan mereka juga bahkan tidak pernah bisa memilih akan
hidup di janin perempuan yang mana. Hanya karena kesalahan kedua “orang
tua”-nya sehingga ia ada di dunia ini dan harus menanggung akibat yang bukan
berasal dari kesalahannya sendiri.
Hal ini yang biasa dikenal dengan kata
“aborsi”. Pembunuhan secara paksa janin dalam kandungan seorang perempuan. Jika
saja kalian tahu bagaimana rasa sakitnya saat kedatangan kalian di dunia ini
tidak diharapkan, bahkan dipaksa untuk meninggalkan dunia ini secepat mungkin
saat kehadiranmu baru saja diketahui tanpa adanya pilihan lain. Betapa
malangnya nasib janin-janin tidak berdosa itu karena harus menanggung semua hal
buruk yang bukan kemauannya. Tapi… terkadang yang namanya takdir, jika harus
terjadi mungkin memang tidak ada yang dapat merubahnya baik dengan teknologi
secanggih apapun. Ada beberapa anak yang tetap lahir ke dunia setelah
berkali-kali sang “ibu” mencoba untuk membunuhnya dengan berbagai cara. Tapi sayangnya
meskipun tetap hidup dan berhasil lahir ke dunia, ada anak yang lahir dengan bagian
tubuh tidak sempurna hanya karena saat di kandungan, sang “ibu” mencoba
membunuhnya dengan obat-obatan maupun peralatan-peralatan medis lainnya. Jika
sudah begitu, tentunya anak tersebutlah yang harus menanggung penderitaan atas
keterbatasannya tersebut seumur hidup.
Rasanya sungguh tidak adil jika anak-anak
tidak berdosa tersebut yang menjadi korban. Oleh sebab itu, coba pikirkanlah
baik-baik sebelum melakukan hubungan seks. Pikirkan dampak berkepanjangannya di
kemudian hari dan apakah Anda sudah benar-benar siap menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari
karena setiap penyesalan itu tidak akan pernah dapat mengubah keadaan yang
terlanjur terjadi.
Bagi orang tua, alangkah baiknya jika dapat
memberikan pendidikan mengenai seks sedini mungkin. Pilihlah kata-kata yang
terbaik untuk menjelaskan mengenai hubungan seks yang baik dan benar, serta
jangan lupa ceritakan dampak dari hubungan seks di luar nikah. Jangan sampai
anak remaja Anda akan terjerumus dalam seks bebas. Jadi, sebaiknya jelaskan
secara rinci hal-hal yang memang perlu diketahui oleh anak remaja sehingga
dapat mengurangi rasa ingin tahu mereka. Sebaiknya hindari kata “tidak boleh”,
“jangan” ataupun kata “dilarang” berhubungan seks di luar nikah. Sebab pada dasarnya jika seseorang semakin
dilarang maka ia semakin ingin tahu dan mencobanya. Jangan marah jika anak Anda
bertanya segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, cukup jelaskan saja apa
yang ingin mereka ketahui dengan kata-kata halus yang tepat. Jika Anda tidak
mau menjelaskan rasa ingin tahu mereka maka jangan salahkan mereka jika pada
akhirnya mereka mencari tahu dengan caranya sendiri dan akhirnya berdampak
negatif.
5 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar