Mereka semua menceritakan pengalaman-pengalaman mereka pada saat bekerja, dan dari pengalaman masing-masing saya dapat menyimpulkan bahwa teknik wawancara menjadi acuan terpentung di dalam bekerja, baik dalam merekrut karyawan hingga pada saat karwayan tersebut mengundurkan diri dari kantor, selain itu sebagai pewawancara harus bisa memiliki teknik yang sesuai dan cara yang tepat agar mendapatkan informasi yang akurat. Mereka semua memiliki pengalaman dan contohnya pun berbeda-beda.
Pengalaman Bapak Jerry yang bekerja di pertambahan, ketika ia harus mewawancarai seseorang ia harus tau terlebih dahulu background orang yang ingin diwawancarai, karena macam-macam suku dan budaya memiliki karatkteristik sifat yang berbeda-beda, bahasa yang berbeda, dan tutur kata yang berbeda.
Pengalaman Bapak Filipus yang bekerja di F&B, ketika ia ingin merekrut seseorang, ia terlebih dahulu harus mengetahui proses pembuatan roti, dari mulai bahan baku hingga cara penyajiannya, hal tersebut sangat penting agar ia mengetahui karakteristik orang-orang yang ia butuhkan, sehingga ia tidak salah memilih karyawan pada saat merekrut karyawan baru, biasanya ia menanyakan proses-proses apa saja yang dilakukan pada saat interview, dan proses-proses tersebut harus sesuai dengan pekerjaan calon karyawannya.
Pengalaman dari Bapak Samuel yang bekerja di perusahaan minuman, ketika ia ingin merekrut karyawan ia memiliki teknik yang beda dengan yang lain, menurutnya ia akan memakai teknik gunung es, yang mencoba menggali alam bawah sadar calon karyawan, ketika ada jawaban-jawaban yang kurang masuk akal dari calon karyawan biasanya ia akan menggali lagi apa alasan calon karyawan tersebut, selain itu ia akan membuat calon karyawan dalam keadaan yang nyaman, agar calon karyawan bisa jujur dalam menceritakan dirinya. Menurutnya dengan teknik tersebut akan jauh lebih baik untuk mendapatkan karyawan yang jujur, dan loyal terhadap perusahaan.
8 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar