Sepekan
yang lalu, saya menyaksikan video tentang bagaimana seorang wanita melakukan
proses operasi pengangkatan kanker payudara. Wanita ini diberikan solusi oleh
dokternya, untuk melakukan operasi kanker payudara tanpa implant atau silicon. Jadi
prosedur operasi ini adalah, mengambil daging atau lemak di bagian perut dan
memindahkannya ke payudara sebelah kanan agar menjadi payudara buatan dengan
sel dan bahan dari diri sendiri.
Setelah
operasi, wanita ini akan mempunyai dua payudara dengan ukuran yang sama (tidak
kecil sebelah setelah mastectomy) dan
juga mempunyai perut yang lebih ramping akibat pengangkatan sebagian daging dan
dijahit kembali. Dokterpun dengan sabar menjelaskan segala informasi yang
dibutuhkan wanita ini dan menjamin bahwa prosedur ini lebih aman untuk tubuh,
karena setelah penyayatan, luka dan pemindahan organ, sel tubuh manusia
senantiasa akan sembuh atau recovery
kembali. Pada tahap ini, kepercayaan antara pasien dengan dokter sangat
dibutuhkan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan selama proses medis yang
panjang akan dilakukan.
Awal
saya menonton video tersebut, saya menutup mata sambil mengintip dari celah
jari, karena pada dasarnya saya agak seram dengan darahnya (tidak phobia),
tetapi saya penasaran. Dan lama kelamaan akhirnya saya terus menonton sambil
sesekali mengedipkan mata. Tak terasa, telapak tangan sayapun sampai
berkeringat dingin. Yang mungkin menandakan ketakutan saya pada waktu itu.
Dan
setelah berpengalaman menonton video ini, saya merasa proses operasi apapun
(tidak usah untuk kasus kanker payudara saja), akan membutuhkan keberanian dan
biaya yang tidak sedikit. Karena saya telah melihat sendiri prosesnya,
bagaimana dokter menyayat bagian tubuh seseorang, bagaimana ahli anastesi
mengontrol suhu tubuh seseorang agar kondisi peredaran darahnya tetap lancar
dan bisa sadar setelah operasi, bagaimana para dokter dan perawat di ruangan
itu bahu membahu menjahit bagian tubuh seseorang ataupun ketika membuka celah
di tubuh orang. Itu semua terasa ngeri
dan ngilu untuk dilihatnya. Andaikan
saja jika orang itu tidak di bius, pasti sakitnya amat sangat terasa, mungkin
bisa histeris sekali. Namun ini semua adalah video untuk pengetahuan, tetapi
menurut saya setelah operasi itu, wanita itu juga pasti akan merasakan nyeri
untuk beberapa lama.
Menurut
saya, wanita sangat rentan terhadap estetika atau keindahan tubuhnya. Seperti
pada kasus ini, wanita tidak mungkin menolak tawaran dokter untuk melakukan
operasi yang tergolong rumit tersebut karena sudah dijanjikan bentuk tubuh yang
lebih bagus. Padahal efek samping dan rasa sakitnya, tidak mungkin tidak ada
walaupun sementara. Tetapi karena wanita ini sangat merasa optimis untuk sembuh
setelah operasi ini, maka segala ketidaknyamanan itu bisa ia kesampingkan, dan
hal itu membuat proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Di
dalam dunia nyata, baiknya semua tindakan medis harusnya dipikirkan dengan
matang-matang apa kelebihan dan kekurangannya untuk jangka panjang. Nah, pesan
saya untuk para wanita. Jagalah pola hidup yang sehat, pikiran, makanan, tidur,
lingkungan. Karena baiknya, sebisa mungkin kita menghindari penyakit. Karena
jika sudah sakit, waktu dan biaya adalah sangat mahal untuk dipertaruhkan..
Ingat: di dalam
pikiran yang sehat, terdapat tubuh yang sehat juga J
Yaa setidaknya,
kalaupun terkena virus atau sakit lainnya, kondisi orang yang lahir bathin
sehat ini pasti jauh lebih baik dibandingkan orang yang mudah stress dan tidak
bisa berpikir positif.
29 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar