Kamis, 31 Oktober 2013

BE POSITIVE (Gayatri Ardhinindya)

Sepekan yang lalu, saya menyaksikan video tentang bagaimana seorang wanita melakukan proses operasi pengangkatan kanker payudara. Wanita ini diberikan solusi oleh dokternya, untuk melakukan operasi kanker payudara tanpa implant atau silicon. Jadi prosedur operasi ini adalah, mengambil daging atau lemak di bagian perut dan memindahkannya ke payudara sebelah kanan agar menjadi payudara buatan dengan sel dan bahan dari diri sendiri.
Setelah operasi, wanita ini akan mempunyai dua payudara dengan ukuran yang sama (tidak kecil sebelah setelah mastectomy) dan juga mempunyai perut yang lebih ramping akibat pengangkatan sebagian daging dan dijahit kembali. Dokterpun dengan sabar menjelaskan segala informasi yang dibutuhkan wanita ini dan menjamin bahwa prosedur ini lebih aman untuk tubuh, karena setelah penyayatan, luka dan pemindahan organ, sel tubuh manusia senantiasa akan sembuh atau recovery kembali. Pada tahap ini, kepercayaan antara pasien dengan dokter sangat dibutuhkan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan selama proses medis yang panjang akan dilakukan.
Awal saya menonton video tersebut, saya menutup mata sambil mengintip dari celah jari, karena pada dasarnya saya agak seram dengan darahnya (tidak phobia), tetapi saya penasaran. Dan lama kelamaan akhirnya saya terus menonton sambil sesekali mengedipkan mata. Tak terasa, telapak tangan sayapun sampai berkeringat dingin. Yang mungkin menandakan ketakutan saya pada waktu itu.
Dan setelah berpengalaman menonton video ini, saya merasa proses operasi apapun (tidak usah untuk kasus kanker payudara saja), akan membutuhkan keberanian dan biaya yang tidak sedikit. Karena saya telah melihat sendiri prosesnya, bagaimana dokter menyayat bagian tubuh seseorang, bagaimana ahli anastesi mengontrol suhu tubuh seseorang agar kondisi peredaran darahnya tetap lancar dan bisa sadar setelah operasi, bagaimana para dokter dan perawat di ruangan itu bahu membahu menjahit bagian tubuh seseorang ataupun ketika membuka celah di tubuh orang. Itu semua terasa ngeri dan ngilu untuk dilihatnya. Andaikan saja jika orang itu tidak di bius, pasti sakitnya amat sangat terasa, mungkin bisa histeris sekali. Namun ini semua adalah video untuk pengetahuan, tetapi menurut saya setelah operasi itu, wanita itu juga pasti akan merasakan nyeri untuk beberapa lama.
Menurut saya, wanita sangat rentan terhadap estetika atau keindahan tubuhnya. Seperti pada kasus ini, wanita tidak mungkin menolak tawaran dokter untuk melakukan operasi yang tergolong rumit tersebut karena sudah dijanjikan bentuk tubuh yang lebih bagus. Padahal efek samping dan rasa sakitnya, tidak mungkin tidak ada walaupun sementara. Tetapi karena wanita ini sangat merasa optimis untuk sembuh setelah operasi ini, maka segala ketidaknyamanan itu bisa ia kesampingkan, dan hal itu membuat proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Di dalam dunia nyata, baiknya semua tindakan medis harusnya dipikirkan dengan matang-matang apa kelebihan dan kekurangannya untuk jangka panjang. Nah, pesan saya untuk para wanita. Jagalah pola hidup yang sehat, pikiran, makanan, tidur, lingkungan. Karena baiknya, sebisa mungkin kita menghindari penyakit. Karena jika sudah sakit, waktu dan biaya adalah sangat mahal untuk dipertaruhkan..
Ingat: di dalam pikiran yang sehat, terdapat tubuh yang sehat juga J
Yaa setidaknya, kalaupun terkena virus atau sakit lainnya, kondisi orang yang lahir bathin sehat ini pasti jauh lebih baik dibandingkan orang yang mudah stress dan tidak bisa berpikir positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar