Rabu, 30 Oktober 2013

The New Hope for a Better Life (Agnes Stephanie)

     Kanker payudara adalah salat satu penyakit yang sering muncul pada diri individu khususnya perempuan pada usia dewasa. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit kanker payudara. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan kemoterapi atau bahkan ada yang melalui jalan operasi. Operasi dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker yang bersarang di payudara individu tersebut. Tidak jarang operasi ini mengakibatkan individu khususnya perempuan akan kehilangan payudara mereka .
     Dampak dari pengangkatan ini tentu saja memberikan efek yang sangat berat bagi penderita. Individu khususnya perempuan akan merasa bahwa diri mereka telah kehilangan kodrat sebagai perempuan. Perempuan akan kehilangan kepercayaan dirinya dan merasa rendah diri. Mereka akan merasa bahwa dirinya tidak dapat lagi menjalani hidup layaknya wanita normal. Banyak kasus yang menjelaskan bahwa setelah perempuan menjalani operasi pengangkatan payudara, hormon-hormon yang ada di dalam tubuh wanita tersebut juga mengalami perubahan. Ketidakstabilan hormon menjadi salah satu efek yang dialami oleh perempuan yang menjalani operasi pengangkatan payudara.
     Kemajuan teknologi membuat sebagian besar tenaga medis berusaha mencari jalan keluar dari permasalah ini. Operasi pengangkatan payudara masih tetap menjadi salah satu cara dalam pengobatan kanker payudara, namun yang lebih difokuskan oleh para tenaga medis adalah tindakan yang di ambil setelah operasi pengangkatan tersebut. Di era modern ini telah ditemukan cara untuk rekonstruksi payudara. Rekonstruksi payudara ini tidak hanya dilakukan untuk mengembalikan bentuk fisik perempuan sesuai dengan kodratnya namun juga memberikan pengaruh kepada aspek psikologis perempuan tersebut.
     Rekonstruksi payudara dilakukan dengan mengambil jaringan dari bagian lain tubuh perempuan tersebut. Misalnya jaringan yang diambil adalah dari bagian perut atau paha. Jaringan tersebut nantinya akan dipindahkan ke bagian dada dan dibentuk menyerupai payudara. Rekonstruksi payudara ini menggunakan jaringan yang berasal dari dalam tubuh pasien sendiri dan bukan dari bahan sintetik. Alasannya cukup sederhana karena jaringan yang berasal dari dalam tubuh pasien sendiri akan lebih mudah beradaptasi dan diterima oleh jaringan-jaringan di sekitar dada. Hal tersebut akan mencegah timbulnya komplikasi lain di dalam tubuh pasien. Rekonstruksi payudara dilakukan dalam beberapa tahap dan perkembangan tubuh pasien terus diperhatikan oleh tenaga ahli sampai dinyatakan bahwa hormone telah stabil.

     Rekonstruksi payudara bagi penderita yang menjalani operasi pengangkatan payudara dapat dikatakan seperti suatu harapan untuk bersemangat menjalani hidup. Dengan memperoleh bentuk fisik yang hampir menyerupai bentuk semula membuat perempuan dengan kanker payudara memiliki kepercayaan diri dalam menjalani hidup. Perempuan tersebut juga akan lebih berusaha untuk menerima keadaan tubuhnya dan tingkat depresi perempuan tersebut juga akan menurun.

30 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar