Rabu, 02 Oktober 2013

Cokelat dan wanita (Talissa Carmelia)

    Cokelat dan wanita sering dikaitkan secara bersamaan. Banyak pernyataan umum yang bisa kita dengar jika menghubungkan antara cokelat dan wanita. Misalnya “Cokelat adalah teman terbaik wanita”,“hanya cokelat yang mengerti wanita”. Hal – hal tersebut sering kita dengar di saat wanita sedang mengalami stress atau depresi. Sudah sejak lama, cokelat sering menjadi jalan keluar bagi wanita untuk menghindari stress. Cokelat yang memiliki berbagai rasa dan warna ini, mudah ditemui di berbagai toko atau supermarket. Cokelat ini sendiri memiliki banyak manfaat,yaitu antioksidan yang tinggi, dapat mencegah dan melawan kanker, menurunkan tekanan darah, membuat panjang umur, meningkatkan libido ataupun mengurangi stress. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.

     Sehingga di setiap wanita sedang berada dalam tekanan atau keadaan stress, cokelat akan menjadi solusinya. Padahal mengkonsumsi segala sesuatu yang berlebihan, bukan hal yang baik. Mengkonsumsi cokelat berlebihan mampu menyebabkan obesitas dan diabetes, yang mengganggu kesehatan. Wanita harus mencari solusi lain dalam menghadapi stress. Tidak mungkin untuk selama para wanita harus mengkonsumsi cokelat atau makanan yang lain untuk menenangkan emosinya. Makan cokelat bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikannya, itu hanya akan melupakan masalah untuk sementara. Bahkan mampu menambah masalah bagi para wanita.

      Dalam menghadapi stress, terdapat dua coping, yaitu problem-focused coping  dan emotional-focused coping. Para wanita bisa menggunakan dua coping ini sebagai jalan keluarnya. Penggunaan problem-focused coping  adalah dimana wanita akan langsung berusaha menyelesaikan masalah (stressor) yang dihadapinya. Wanita akan fokus dalam menghilangkan stressor dan mencarisolusinya. Sedangkan untuk emotional-focused coping, para wanita akan berusaha untuk menyesuaikan reaksi emosi yang dirasakan kepada stressor tersebut. Sehingga setelah para wanita mampu mengontrol emosinya, maka mereka akan mampu menghadapi permasalahan yang dihadapinya.

    Penggunaan coping yang tepat pada stressor yang dialami wanita, mampu meningkatkan kualitas hidup sang wanita. Wanita mampu fokus dan menyelesaikan setiap kewajiban yang dimilikinya. JIka  wanita tersebut adalah seorang wanita karir, maka mereka akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Jika mereka adalah ibu rumah tangga,mereka mampu menyelesaikan tugas rumah tangga dan merawat anggota keluarganya dengan baik tanpa adanya rasa stress yang menghadang. Apalagi jika wanita adalah wanita dengan peran ganda,  tugas mereka jauh lebih komplek dibandingkan yang lain. Para wanita dengan peran ganda, sangat memerlukan coping yang tepat untuk setiap permasalahannya. Tidak ada wanita yang tidak pernah mengalami stress, hanya dengan coping yang tepat maka semua stress mampu diselesaikan. Hidup pun menjadi jauh lebih menyenangkan dan sehat.
    
2 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar