Cokelat dan wanita sering dikaitkan secara bersamaan. Banyak pernyataan
umum yang bisa kita dengar jika menghubungkan antara cokelat dan
wanita. Misalnya “Cokelat adalah teman terbaik wanita”,“hanya cokelat yang mengerti wanita”.
Hal – hal tersebut sering kita dengar di saat wanita sedang mengalami
stress atau depresi. Sudah sejak lama, cokelat sering menjadi jalan
keluar bagi wanita untuk menghindari stress. Cokelat yang memiliki
berbagai rasa dan warna ini, mudah ditemui di berbagai toko atau
supermarket. Cokelat ini sendiri memiliki banyak manfaat,yaitu antioksidan
yang tinggi, dapat mencegah dan melawan kanker, menurunkan tekanan
darah, membuat panjang umur, meningkatkan libido ataupun mengurangi
stress. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.
Sehingga di setiap wanita sedang berada dalam tekanan atau keadaan
stress, cokelat akan menjadi solusinya. Padahal mengkonsumsi segala
sesuatu yang berlebihan, bukan hal yang baik. Mengkonsumsi cokelat
berlebihan mampu menyebabkan obesitas dan diabetes, yang mengganggu
kesehatan. Wanita harus mencari solusi lain dalam menghadapi stress.
Tidak mungkin untuk selama para wanita harus mengkonsumsi cokelat atau
makanan yang lain untuk menenangkan emosinya. Makan cokelat bukanlah
cara yang baik untuk menyelesaikannya, itu hanya akan melupakan masalah
untuk sementara. Bahkan mampu menambah masalah bagi para wanita.
Dalam menghadapi stress, terdapat dua coping, yaitu problem-focused coping dan emotional-focused coping. Para wanita bisa menggunakan dua coping ini sebagai jalan keluarnya. Penggunaan problem-focused coping adalah
dimana wanita akan langsung berusaha menyelesaikan masalah (stressor)
yang dihadapinya. Wanita akan fokus dalam menghilangkan stressor dan
mencarisolusinya. Sedangkan untuk emotional-focused coping, para
wanita akan berusaha untuk menyesuaikan reaksi emosi yang dirasakan
kepada stressor tersebut. Sehingga setelah para wanita mampu mengontrol
emosinya, maka mereka akan mampu menghadapi permasalahan yang
dihadapinya.
Penggunaan coping yang tepat
pada stressor yang dialami wanita, mampu meningkatkan kualitas hidup
sang wanita. Wanita mampu fokus dan menyelesaikan setiap kewajiban yang
dimilikinya. JIka wanita tersebut adalah seorang wanita karir, maka
mereka akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Jika mereka
adalah ibu rumah tangga,mereka mampu menyelesaikan tugas rumah tangga
dan merawat anggota keluarganya dengan baik tanpa adanya rasa stress
yang menghadang. Apalagi jika wanita adalah wanita dengan peran ganda,
tugas mereka jauh lebih komplek dibandingkan yang lain. Para wanita
dengan peran ganda, sangat memerlukan coping yang tepat untuk setiap permasalahannya. Tidak ada wanita yang tidak pernah mengalami stress, hanya dengan coping yang tepat maka semua stress mampu diselesaikan. Hidup pun menjadi jauh lebih menyenangkan dan sehat.
2 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar