Kamis, 10 Oktober 2013

Kenali Penyebab Kanker untuk Pencegahan Sedini Mungkin (Hertha Christabelle)

Setiap manusia sebenarnya memiliki sel kanker dalam tubuhnya. Hal tersebut sebenarnya normal, karena guna sel kanker dalam tubuh adalah memakan racun. Namun, akan menjadi tidak normal dalam tubuh kita, jika sel kanker tersebut berkembang sehingga menyerang tubuh secara tidak terkendali. Hal tersebutlah yang terjadi pada penderita penyakit kanker.

Empat fakor utama penyebab kanker:
Gaya hidup tidak sehat
Tentunya kita semua tahu, penyebab kanker salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Lalu bagaimana sebenarnya gaya hidup yang sehat?Dimulai dari makanan sehari-hari yang kita makan. Biasakan makanan kita terdapat 4 sehat 5 lima sepurna, dimana ada sayur, karbohidrat, lauk yang mengandung protein, buah-buahan, dan susu sebagai tambahan. Tentu makanan dasar ini disesuaikan dengan keadaan individu, seperti usia dan penyakit yang diderita. Makanan yang kita makan sebaiknya disesuaikan dengan aktivitas kita, sehingga tidak ada masalah dengan berat badan.
Hidup sehat tidak lepas dengan olahraga. Olahraga yang baik dilakukan kurang lebih selama 30 menit setiap hari secara rutin. Tidak perlu olahraga berat ataupun mahal, cukup olahraga ringan dan murah, seperti jalan pagi atau senam dengan panduan video yang bisa diunduh dari internet.
Hindari kebiasaan negatif, seperti rokok, minuman keras, dan obat-obat terlarang. Selain itu hindari makanan tidak sehat atau tidak mengkonsumsinya berlebihan, seperti makanan siap saji, cemilan tidak sehat, atau makanan sejenisnya yang banyak mengandung pengawet, pewarna, dan penyedap masakan.

Mental yang tidak sehat
Hal ini yang mungkin banyak orang tidak tahu, bahwa keadaan mental atau psikologis seseorang bisa berpengaruh pada penyakin kanker. Orang yang memiliki emosi-emosi negatif akan menjadi salah satu pemicu penyakit kanker. Orang yang marah, kesal, dendam yang sering kali dipendam akan berdampak pada kesehatan fisiknya. Jadi biasakan untuk melepaskan emosi negatif tersebut secara benar, contohnya dengan olahraga, berteriak di tempat yang aman, atau aktifitas lain yang berguna.
Jangan menjadi orang yang terlalu sensitif dan melihat segala sesuatu dari sisi negatif. Biasakan melihat sesuatu secara positif sehingga tercipta emosi positif. Emosi positif yang ada dalam diri kita membuat kita lebih sehat secara psikologis. Misalnya: saat hari yang panas, kita sedang menunggu bus yang tidak kunjung datang. Jangan fokuskan diri pada keadaan negatif, karena yang akan timbul adalah rasa marah dan kesal. Coba cari sisi positif dari keadaan kita, misalnya di sekitar kita ada pohon-pohon yang rindang tertiup angin, membuat kita lebih santai, atau ada orang di sekitar kita yang berpakaian bagus yang membuat kita senang melihatnya. Coba mencari hal yang lebih membuat kita senang atau santai. Emosi positif atau negatif tergantung pada persepsi kita.

Lingkungan yang tidak sehat
Lingkungan tidak dapat kita kendalikan, tapi kita bisa berkontribusi untuk mengurangi atau tidak meperburuk keadaan. Lingkungan kita sekarang sudah tercemar berbagai polusi, baik polusi udara, tanah, maupun air. Tidakan kita pertama, menghindari dengan tidak ada di lingkungan yang tercermar. Misalnya, air minum tidak berasal dari air tanah yang tercemar dan tidak duduk dekat orang yang sedang merokok. Kedua, mengurangi atau tidak memburuk keadaan. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok di tempat umum, dan menanam pohon.

Faktor genetik
Salah satu faktor paling tidak dapat kita kendalikan adalah genetik atau keturunan. Faktor keturunan bukan berarti bila ada orang tua memiliki riwayat penyakit kanker, anaknya pasti akan terkena penyakit kanker. Tidak seperti itu. Tetapi ada kemungkinan lebih besar terkena penyakit kanker dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarganya. Tapi terkena atau tidak seseorang tetap bergantung pada faktor-faktor lain juga (yang telah disebutkan di atas). Bila memiliki riwayat terkena penyakit kanker cobalah untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
11 Oktober 2013

1 komentar: