Memahami Chlamydia dan keputihan, Chlamydia banyak diderita oleh
perempuan, namun tidak sedikit laki-laki juga terjadi pada laki-laki,
dengan ciri-ciri cairan kuning jenis atau adanya keputihan dari ujung
penis, adanya dorongan sering buang air kecil dan ada sensasi terbakar
saat kecing, dan disertai kemerahan yang terjadi di ujung penis.
Sedangkan gejala yang dialamai wanita ketidaknyamanan atau keram saat
menstruasi, keputihan yang berbau busuk, pendarahan diperiode tertentu,
menstruasi yang menyakitkan, nyeri saat hubungan intim, terasa gatal
atau terbakar dalam atau sekitar vagina, dan nyeri disaat buang air
kecil.
Chlamydia mungkin tidak akan digubris oleh pria dan wanita yang
menderitanya, sebab gejala tersebut dianggap ringan. Bila chlamydia
terjadi pada laki-laki dengan gejala di atas, penderita mungkin akan
mengira bahwa terjadi infeksi biasa, sedangkan pada wanita mereka
menganggap kalau itu merupakan hal-hal biasa seperti gejala sebelum
ataupun sesudah mens, dan akhirnya penderita hanyalah diam.
Gejala-gejala chlamydia tergolong ringan, jika timbul gejala satu sampai
tiga minggu, dua dari tiga wanita terinfeksi dan satu atau dua setiap
emapt pria yang terinfeksi tidak memiliki gejala apapun. Ini
mengakibatkan penyakit ini sulit didiagnosis dan sulit diobati sampai
komplikasi berkembang.
Chlamydia juga dapat menyebabkan proctitis (rektrum meradang) dan
konjutivitis (radang selaput mata). Bakteri juga telah ditemukan pada
tenggorokan sebagai akibat dari kontrak seksual oral dengan pasangan
yang terinfeksi. Secara gejala memang chlamydia tidak memiliki gejala
yang gawat, namun jika ini dibiarkan terlalu lama, maka kemandulan tidak
dapat dihindari.
Cara mendiagnosis penderita, dokter tidak hanya perlu tau apa saja
gejala, namun dokter perlu mendapatkan sampel cairan dari daerah kelamin
pasien untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium, dan ini cukup
memakan waktu dan biaya.
Untuk itu perlu adanya pencegahan sebelum terjadi, karena chlamydia
sering timbul tanpa gejala, dan tanpa sadar dapat menginfeksikan
pasangan mereka. Banyak dokter menyarankan agar perempuan yang memiliki
lebih dari pada satu pasangan seks secara runtin memeriksakan chlamydia
serta menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk menghindari
chlamydia. Oleh karena itu baikannya kita lebih baik menghindari
daripada harus mengobati, dengan menghindari seks bebas sebab penyakit
menular seksual bisa terjadi dengan atau tanpa gejala.
30 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar