Rabu, 02 Oktober 2013

Stress dan Seks dalam Rumah Tangga (Hertha Christabella)

Di saat stress perempuan yang sudah menikah biasanya gairah untuk berhubungan seks menurun. Hal tersebut berbeda dengan pria, yang justru gairah seksnya akan meningkat disaat stress. Hal tersebut bisa menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Bagaimana cara mengatasinya?

Pertama, kuncinya adalah komunikasi. Bicarakan apa yang menjadi penyebab stress. Membicarakan dengan pasangan bisa membantu meringankan beban. Pasangan juga bisa membantu memberikan solusi atau nasehat untuk menyelesaikan masalah penyebab stress. Atau setidaknya pasangan bisa memahami keadaan kita. Namun hanya dengan komunikasi saja belum cukup untuk meredakan masalah dan perbedaan pendapat.

Langkah berikutnya adalah saling mengerti dan menghargai. Pasangan, baik suami maupun istri, harus dapat dan mau untuk saling mengerti satu sama lain. Karena hubungan pernikahan adalah hubungan antara dua orang, yang berarti keduanya harus bisa saling mengimbangi terutama dalam hal perbedaan perasaan dan pikiran. Saling mengerti dan memahami situasi dan keinginan pasangan merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik perbedaan pikiran. Cobalah berempati sehingga tidak terjadi hubungan seks yang dilakukan dengan terpaksa. Hubungan seks adalah bentuk cinta bukan menjadi beban dan keharusan sehingga jadi tidak menyenangkan.

Daripada menumpahkan kekesalan lebih baik saling membantu memberikan solusi untuk pasangan. Atau menjaga jarak dulu untuk sementara guna menenangkan diri dan memberikan privasi pasangan untuk memikirkan masalahnya.

Selama komunikasi sebaiknya dilengkapi dengan saling menghargai dan saling mengerti agar konflik antar suami stri dapat dihindari.

1 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar