Kamis, 10 Oktober 2013

Sexual Dysfunction (Jeanne Khu Sanny)

Pertemuan terakhir sebelum UTS kelas perilaku seksual membahas tentang gangguan seksual. 
Terdapat masalah-masalah gangguan seksual umum yang sering terjadi dan dapat mengganggu disfungsi seksual secara keseluruhan.

Faktor psikologis seperti kecemasan memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mempertahankan disfungsi seksual. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan terapi seks. 
Faktor fisik yaitu usia dapat meningkatkan disfungsi seksual. Selain itu, penggunaan obat psikotropika, tembakau, alkohol, ganja, LSD dan kokain juga dapat  menyebabkan disfungsi seksual. 
Contohnya adalah salah satu iklan rokok dibawah ini..


Mengobati disfungsi seksual dapat dimulai dengan pemeriksaan medis, mengevaluasi apakah terdapat trauma seksual masa lalu atau penyalahgunaan yang menyebabkan disfungsi seksual. selanjutnya, menentukan rencana pengobatan dengan melibatkan lebih dari satu terapi.
Menurut DSM-IV-TR, terdapat beberapa gangguan seksual, antara lain:
  • Hypoactive sexual disorder (HSD) yaitu tidak memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.  
  • Sexual aversion yaitu seseorang bereaksi penolakan seksual dengan jijik atau rasa takut untuk melakukan interaksi seksual. 
  • Female sexual arousal disorder (FSAD) yaitu wanita tidak mampu untuk menghasilkan lubrikasi yang cukup sebagai respon gairah seksual.
  •  Male erectile disorder (ED) berupa ketidakmampuan untuk memperoleh atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk memuaskan perilaku seksual. Masalah ini banyak terjadi seiring dengan peningkatan umur.  
  • Female orgasmic disorder (FOD) adalah penundaan atau ketidakadaan orgasme setelah adanya rangsangan seksual yang normal.  
  • Male orgasmic disorder (MOD) jarang ditangani oleh terapis. 
  • Selanjutnya terdapat Premature ejaculation yang sering diabaikan yaitu pria yang mencapai orgasme sebelum atau langsung setelah penetrasi dilakukan.
Wanita yang pernah mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan umumnya mengalami vaginismus yaitu terjadi kekejangan diluar kontrol dari otot disekitar vagina dalam merespon percobaan penetrasi. Selain itu terdapat dyspareunia dan vulvodyna menimbulkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas seksual.

8 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar