Sepulang dari kantor, teman saya menceritakan dengan heboh hal yang baru diketahuinya. Salah satu teman kantornya terkena sexual transmitted infection
(STI) atau yang juga dikenal penyakit menular seksual (PMS). Pada
awalnya dia tidak tahu jika teman kantornya terkena PMS. Ketika teman
kantornya mengeluh obat yang dikonsumsinya begitu mahal dan menyebutkan
nama obatnya, teman saya langsung penasaran dan mencari kegunaan dari
obat tersebut. Teman saya begitu kaget membaca bahwa obat tersebut
adalah salep yang dioleskan untuk mengobati kutil yang disebabkan oleh
PMS. Saya pun menjadi penasaran mengapa orang tersebut terkena PMS. Saya
akhirnya mendapat informasi bahwa orang tersebut adalah seorang
homoseksual, tepatnya gay. Tidak hanya itu, orang tersebut ternyata
tidak memiliki pasangan yang tetap. Dia berganti-ganti pasangan dan yang
lebih mengejutkan bahwa dia sering mendapatkan pasangannya untuk
berhubungan seksual dari jejaring sosial facebook. Sepertinya tidak
terlalu sulit, dia hanya memasang di wall facebook seperti layaknya
memasang iklan, yaitu dengan menulis kriteria-kriteria tertentu, lalu
menyebutkan nomor telepon dirinya agar yang berminat bisa langsung
menghubungi. Tentu saja, dengan begini sembarang orang bisa saja
melakukan hubungan seksual dengannya.
Seks yang tidak sehat dan tidak aman seperti cerita di atas merupakan
salah satu cara terjadinya PMS. Tidak hanya menyebabkan tubuh menjadi
sakit. Ternyata PMS juga membuat pengeluaran keuangan lebih boros karena
obat yang mahal. Orang dalam cerita saya di atas juga mengeluhkan bahwa
obat yang kecil, hanya dipakai untuk beberapa hari namun harganya
sangat mahal. Lalu, bagaimana respon lingkungan sekitar terhadap orang
yang terkena PMS? Teman saya sendiri cukup takut tertular, begitu pula
dengan orang-orang lain di kantornya. Memang tidak sampai mengucilkan
atau mengata-ngatai, namun hanya takut untuk melakukan kontak seperti
bersalaman. So, PMS ternyata juga memberikan dampak secara psikologis.
Nah para pembaca, PMS ternyata memberikan dampak yang bermacam-macam
mulai dari fisik yang terlihat, psikologis, maupun finansial. Oleh
karena itu, meskipun seks adalah kebutuhan dasar manusia, namun tetap
harus berhati-hati dalam memenuhinya. Tidak berganti-ganti pasangan,
memiliki seks yang sehat dan aman seperti tidak melakukan anal seks,
serta memakai kondom adalah pilihan yang tepat. Merawat organ intim dan
tidak jorok juga salah satu cara mencegah PMS. Selain itu, hidup sehat
dengan tidak menggunakan narkoba (dengan cara menyuntik secara
berganti-gantian) juga merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah PMS. Jika terinfeksi dan terjadi keluhan-keluhan di sekitar
organ intim anda, tidak perlu malu, segeralah ke dokter untuk diobati.
Have a healthy and happy sex..
30 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar