Rabu, 30 Oktober 2013

Be Careful.. Sexual Transmitted Infection (Hanna Hadipranoto)

Sepulang dari kantor, teman saya menceritakan dengan heboh hal yang baru diketahuinya. Salah satu teman kantornya terkena sexual transmitted infection (STI) atau yang juga dikenal penyakit menular seksual (PMS). Pada awalnya dia tidak tahu jika teman kantornya terkena PMS. Ketika teman kantornya mengeluh obat yang dikonsumsinya begitu mahal dan menyebutkan nama obatnya, teman saya langsung penasaran dan mencari kegunaan dari obat tersebut. Teman saya begitu kaget membaca bahwa obat tersebut adalah salep yang dioleskan untuk mengobati kutil yang disebabkan oleh PMS. Saya pun menjadi penasaran mengapa orang tersebut terkena PMS. Saya akhirnya mendapat informasi bahwa orang tersebut adalah seorang homoseksual, tepatnya gay. Tidak hanya itu, orang tersebut ternyata tidak memiliki pasangan yang tetap. Dia berganti-ganti pasangan dan yang lebih mengejutkan bahwa dia sering mendapatkan pasangannya untuk berhubungan seksual dari jejaring sosial facebook. Sepertinya tidak terlalu sulit, dia hanya memasang di wall facebook seperti layaknya memasang iklan, yaitu dengan menulis kriteria-kriteria tertentu, lalu menyebutkan nomor telepon dirinya agar yang berminat bisa langsung menghubungi. Tentu saja, dengan begini sembarang orang bisa saja melakukan hubungan seksual dengannya.
Seks yang tidak sehat dan tidak aman seperti cerita di atas merupakan salah satu cara terjadinya PMS. Tidak hanya menyebabkan tubuh menjadi sakit. Ternyata PMS juga membuat pengeluaran keuangan lebih boros karena obat yang mahal. Orang dalam cerita saya di atas juga mengeluhkan bahwa obat yang kecil, hanya dipakai untuk beberapa hari namun harganya sangat mahal. Lalu, bagaimana respon lingkungan sekitar terhadap orang yang terkena PMS? Teman saya sendiri cukup takut tertular, begitu pula dengan orang-orang lain di kantornya. Memang tidak sampai mengucilkan atau mengata-ngatai, namun hanya takut untuk melakukan kontak seperti bersalaman. So, PMS ternyata juga memberikan dampak secara psikologis.
Nah para pembaca, PMS ternyata memberikan dampak yang bermacam-macam mulai dari fisik yang terlihat, psikologis, maupun finansial. Oleh karena itu, meskipun seks adalah kebutuhan dasar manusia, namun tetap harus berhati-hati dalam memenuhinya. Tidak berganti-ganti pasangan, memiliki seks yang sehat dan aman seperti tidak melakukan anal seks, serta memakai kondom adalah pilihan yang tepat. Merawat organ intim dan tidak jorok juga salah satu cara mencegah PMS. Selain itu, hidup sehat dengan tidak menggunakan narkoba (dengan cara menyuntik secara berganti-gantian) juga merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mencegah PMS. Jika terinfeksi dan terjadi keluhan-keluhan di sekitar organ intim anda, tidak perlu malu, segeralah ke dokter untuk diobati.
Have a healthy and happy sex.. :D

30 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar