Rabu, 30 Oktober 2013

Kesehatan Kita Ada di Nomor Berapa??? (Ricki Victor)

Mungkin beberapa dari kita belum mengetahui tentang rekonstruksi payudara, atau sudah mengetahui tapi belum pernah melihat prosesnya. Iya, rekonstruksi payudara adalah proses pembentukan kembali payudara yang telah diangkat sebelumnya karena adanya kanker pada bagian tersebut. Nah, kebetulan minggu lalu dalam kelas Psikologi Perempuan, kami diberi kesempatan untuk menonton video proses rekonstruksi payudara pada wanita madya. Proses rekonstruksi tersebut dilakukan dengan mengambil otot bagian perut yang dipindahkan ke bagian dada untuk membuat bentuk payudara yang baru. Proses ini tentu memerlukan waktu yang panjang karena dokter harus membedah bagian payudara terlebih dahulu kemudian melanjutkan ke bagian perut untuk memindahkan otot bagian perut ke bagian payudara. Dalam proses pemindahanya, dokter sama sekali tidak memotong pembuluh darah di bagian perut, tetapi dokter membuat suatu lubang diantara bagian payudara dengan perut agar dapat memindahkan otot tersebut secara langsung.
Dapat dibayangkan betapa sulitnya proses rekonstruksi tersebut. Namun, dibalik dari proses itu, banyak hal positif yang dapat diperoleh, baik dari pasien, dokter, dan perkembangan ilmu kedokteran. Dari sisi pasien, rekonstruksi payudara dapat kembali meningkatkan kepercayaan diri serta kesejahteraan psikologisnya. Pasien juga semakin bersemangat dalam menjalani hidupnya dan lebih menghargai hidupnya saat ini. Sedangkan dari sisi dokter dan ilmu kedokteran, tentu saja ini merupakan salah satu terobosan yang sangat berguna, dengan adanya rekonstruksi dari jaringan tubuh sendiri, penolakan atau rejected terhadap jaringan tersebut akan jauh kemungkinannya dibandingkan dengan menggunakan silikon atau jaringan dari luar tubuh kita sendiri.

Hal lain yang dapat kita ambil dalam video ini adalah betapa mahalnya hidup kita saat ini tetapi masih saja tidak kita jaga baik. Kita masih sering melakukan hal-hal yang dapat merusak tubuh kita sendiri seperti merokok, makan makanan yang tidak sehat, istirahat yang tidak cukup, dsb. Sampai pada akhirnya kita sendiri yang akan menyesali perbuatan tersebut di saat penyakit berdatangan (seperti tumor, kanker, stroke, dsb). Disaat itu pula kita ingin untuk dapat hidup normal dan sehat tanpa penyakit dan rela untuk melakukan apapun untuk mencapai hal tersebut. Tetapi disaat kita sehat dan bisa untuk menghindari segala penyakit tersebut, kita malah tidak melakukannya. :)
 
30 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar