Setelah lama tidak
menulis lagi, pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba menulis
sebuah topik mengenai perempuan. Tentu saja, pembuatan artikel ini tidak
lepas dari bimbingan Ibu Henny Wirawan dan Cici Tasya pada mata kuliah
yang disampaikan 5 September 2013 yang lalu. Oke, kalau begitu kita
langsung saja masuk ke topik.
Women is a 'place' on Earth. Apa nih maksudnya ? Kok seakan - akan perempuan disamakan dengan benda mati. Eits, sebelum memulai asumsi negatif, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu. Pada perkuliahan kemarin dilakukan pembahasan bahwa perempuan memiliki banyak sekali peran. Tentu saja laki - laki pun memiliki peran yang tidak kalah banyaknya, akan tetapi karena pada topik kali ini kita membahas mengenai psikologi perempuan, maka penulis akan memusatkan pembahasan terbatas pada perempuan saja.
Women is a 'place' on Earth. Apa nih maksudnya ? Kok seakan - akan perempuan disamakan dengan benda mati. Eits, sebelum memulai asumsi negatif, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu. Pada perkuliahan kemarin dilakukan pembahasan bahwa perempuan memiliki banyak sekali peran. Tentu saja laki - laki pun memiliki peran yang tidak kalah banyaknya, akan tetapi karena pada topik kali ini kita membahas mengenai psikologi perempuan, maka penulis akan memusatkan pembahasan terbatas pada perempuan saja.
Secara umum,
perkuliahan kemarin terdiri dari presentasi dua kelompok yang kira -
kira mereka membahas bagaimana kondisi fisik dan psikis seorang ibu
hamil dan setelah kehamilan, serta perempuan yang memiliki banyak sekali
peran ketika seorang perempuan menikah, terlebih setelah dia mempunyai
anak.
Ketika seorang
perempuan mengandung, berat badan seorang perempuan menjadi lebih berat
karena dia juga mengandung satu orang anak manusia. Terlebih lagi,
melalui placenta yang merupakan lifeline si bayi, nutrisi pada tubuh
seorang perempuan tidak hanya untuk dirinya saja, tetapi untuk si bayi
juga, sehingga ketika seorang perempuan hamil, dia akan cepat kelelahan
karena energi yang dimilikinya juga diambil oleh seorang bayi.
Pada masa - masa
ini pula seorang perempuan harus menjaga dirinya, disarankan menghindari
risiko seperti alkohol, pembatasan asupan, serta menjaga emosi, supaya
anak yang dikandungnya dapat tetap sehat, baik secara fisik maupun
secara psikis, yang akan berdampak pada kesehatan si bayi nantinya.
Setelah perempuan
hamil, seorang perempuan akan berusaha kembali menjaga penampilan
dirinya. Pada tahap ini, perempuan secara tidak langsung diwajibkan
untuk tampil atraktif, khususnya bagi mereka yang bekerja pada bidang -
bidang yang diwajibkan melakukan interaksi dengan orang lain, seperti
HRD, pramugari dan model, misalnya. Andaikan mereka tidak bekerja pun,
seorang perempuan yang telah menikah tentunya tetap ingin memuaskan
kebutuhan biologis suaminya, atau mungkin lebih tepatnya suaminya
mengharapkan istrinya untuk dapat memuaskan kebutuhannya dan tampil
atraktif seperti sedia kala. Pada bagian ini, penulis akan menyambungkan dengan tema peran dari seorang perempuan.
Seorang perempuan yang telah menikah memiliki peran lebih banyak, yaitu sebagai 'pelayan' rumah tangga bagi suami dan anak - anaknya, bekerja untuk menambah penghasilan keluarga, serta masih banyak peran lainnya yang merupakan pekerjaan - pekerjaan yang tidak mudah, tetapi diberikan secara gratis oleh seorang perempuan untuk keluarganya, yaitu menjadi satu peran yang tidak lain adalah ibu rumah tangga. Jadi bagaimana seandainya perempuan tidak ada bagi anak - anak dan suaminya, tentu saja mereka akan kehilangan tempat untuk berlindung, berkonsultasi, memenuhi kebutuhan psikis dan biologis, dan lain - lain. Tidak berlebihan apabila dikatakan seorang perempuan merupakan tempat (place), atau mungkin lebih tepatnya rumah atau surga di muka bumi ini bagi keluarganya.
Seorang perempuan yang telah menikah memiliki peran lebih banyak, yaitu sebagai 'pelayan' rumah tangga bagi suami dan anak - anaknya, bekerja untuk menambah penghasilan keluarga, serta masih banyak peran lainnya yang merupakan pekerjaan - pekerjaan yang tidak mudah, tetapi diberikan secara gratis oleh seorang perempuan untuk keluarganya, yaitu menjadi satu peran yang tidak lain adalah ibu rumah tangga. Jadi bagaimana seandainya perempuan tidak ada bagi anak - anak dan suaminya, tentu saja mereka akan kehilangan tempat untuk berlindung, berkonsultasi, memenuhi kebutuhan psikis dan biologis, dan lain - lain. Tidak berlebihan apabila dikatakan seorang perempuan merupakan tempat (place), atau mungkin lebih tepatnya rumah atau surga di muka bumi ini bagi keluarganya.
8 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar