Pertemuan
matakuliah psikologi perempuan pertemuan ketiga ini, saya begitu
tertarik membahas ibu dengan peran ganda, peran sebagai istri, peran
sebagai ibu, peran sebagai anak, peran sebagai teman, peran sebagai
karyawan, dan banyak lagi peran yang lainnya yang melekat dalam diri
wanita di zaman sekarang. Untuk zaman yang sudah sangat modern bukan hal
yang tabu, jika seorang wanita terlebih lagi seorang ibu menjadi salah
satu tulang pungung keluarga. Namun masalah ekonomi memang bukan
satu-satunya alasan wanita bekerja, adapun hal lainnya yang
melatarbelakangi mengapa wanita bekerja adalah ingin mengisi waktu
luang, wanita saat ini memiliki pendidikan yang memadai, untuk
mengurangi rasa bosan, berkumpul dengan komunitas tertentu, menjalin
persahabatan/ keluarga, dan masih banyak alasan mengapa wanita
sekarang.
Wanita
yang bekerja, lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Ini yang
banyak menimbulkan konflik dalam suatu hubungan rumah tangga, disisi
lain yang menjadi permasalahan yang "kecil" namun bisa berakibat serius
ialah tidak adanya kedekatan antara anak dan ibu. Kedekatan yang menjadi
sebuah masalah bagi anak dan ibu adalah tidak terjalin hubungan
emosional yang baik. Yang mengakibatkan anak lebih tertutup, anak
cenderung lebih dekat dengan pengasuh, dan dengan tidak adanya sharing,
kerap kali menjadi masalah adalah kenakalan remaja, sebab tidak ada
pendidikan informal. Anak merasa lebih dekat dengan pengasuh, dan ibu
tidak menyayanginya sebab tidak ada waktu yang disediakan banyak
untuknya.
Ini
menjadi sebuah pembelajaran hidup yang saya terus terang tidak ingin
kenang, ini terjadi dalam keluarga dekat saya sendiri, saya memiliki
seorang tante dengan pekerjaan tidak tetap, karena memang setau saya
tante saya bisa disebut "gaul", tidak ada yang berubah setelah dia
menikah, dia memiliki dua anak waktu itu, keduanya adalah anak
laki-laki, setiap harinya tante saya bekerja, keluar rumah, kadang kala
berkumouk dengan teman-temannya. Kedua anaknya diasuh oleh pengasuh,
yang boleh saya katakan menjadi ibu kedua bagi kedua anak tersebut.
Mereka kesekolah, makan, mandi dan tidur bersama pengasuh yang dibayar
tante saya setiap bulan. Kedua anak itu tumbuh menjadi anak yang sangat
lucu dan periang. Syukurlah Tuhan baik, memberikan pengasuh yang luar
biasa bagi kedua sepupu saya. Saya pikir anak ini lebih menyayangi
"mbak"nya ketimbang ibunya.
Sampai
saat sakitpun anak ini yang mengurusnya hanyalah pengasuhnya, tapi saya
tahu tante saya mengini tidak berarti dia tidak menyayangi anaknya. Suatu
hari keluarga mereka memutuskan untuk pindah kota dari kota tempat
tinggalnya. Sudah pasti pengasuhnya tidak dapat ikut berpindah dengan
keluarga tante saya sebab pengasuh tersebut juga memiliki keluarga. Saat
itu libur sekolah, mereka pindah saat libur kenaikan kelas. Mereka
tidak langsung menuju kota tempat mereka pindah, namun mereka berlibur
terlebih dahulu, dikota lain. Dengan keluarga yang lainnya mereka
menginap disuatu hotel, di pagi itu mereka berenang beramai-ramai,
karena ada kolom renang baru dihotel terebut mereka sangat excited. Saat
itu tante saya masih belum menemukan pengasuh. Anak tertua tante saya
tiba-tiba menghilang dari kerumunan, di kolam baru tersebut. Tidak lama
kemudian ada kerumunan orang didekat kolam lama, mereka menghampiri
kerumunan orang tersebut, dan menemukan anak tertua mereka telah
membiru, kemudian mereka melakukan pertolongan pertama, agar air dalam
tubuh anak tersebut keluar, namun anak tersebut tidak dapat
diselamatkan, dan ternyata mayat sepupu saya tersebut ditemukan
mengapung oleh office boy yang sedang membersihkan kamar yang menghadap
kekolam renang tersebut.
Sampai
saat ini saya yakin, penyesalan dalam diri tante saya tersebut tidak
hilang dalam hidupnya, kerapkali saya melihat status di BBMnya masih
berisikan penyesalan yang luar biasa. Namun penyesalan yang bagaimanapun
tidak bisa menghidupkan orang yang telah tiada, dan setelah kejadian
ini tante saya berhenti dan segala kegiatannya dan lebih berfokus pada
anak-anaknya.
Bagi kita semua jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan orang yang kita sayangi, sesulit apapun keadaan ekonomi seseorang.
8 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar