Tahun 2013, wanita yang telah menikah dan tetap bekerja adalah hal yang
umum. Banyak sekali saya jumpai di sekitar saya, di mana setelah menikah
para wanita tetap ingin bekerja. Dari sepupu, teman kakak, tetangga
bahkan pendapat dari teman sendiri, banyak yang ingin menjadi wanita
karir setelah menikah.
Para wanita tidak ingin
hanya di rumah dan mengurusi rumah. Mereka ingin tetap memiliki kehidupan
di luar rumah walau status telah berubah. Mereka tidak ingin terjebak
dengan kehidupan rumah tangga yang bisa dibilang itu-itu saja. Bahkan
teman saya pun berkata, kalau ia ingin mempergunakan setiap ilmu yang di
peroleh selama perkuliahan untuk bekerja dan tidak mau langsung menjadi
ibu rumah tangga setelah menikah. Katanya “buat apa sekolah S1 selama 4
tahun trus lanjut 2 tahun lagi buat s2, abis menikah langsung jadi ibu
rumah tangga, buat apa usaha dan kerja keras membuat penelitian ama
ngafalin teori”. Kalau dipikir yang dikatakan teman saya tidak
salah, sudah seharusnya jika kita memiliki pendidikan yang tinggi, kita
melakukan suatu hal yang berguna untuk orang lain.
Banyak di antara teman perempuan kakak saya pun, yang berpendapat
sama. Mereka tidak membayangkan dirinya menjadi ibu rumah tangga bahkan
setelah menikah. Mereka menyelesaikan pendidikan sarjana beberapa tahun
lalu, mereka langsung mencari kerja. Sekarang mereka ada yang bekerja di
bank, di bagian akuntansi dan ada juga yang telah membuka sebuah toko
bakery. Para wanita ini memiliki begitu banyak ambisi dan impian
yang ingin mereka lakukan di masa muda.
Tapi
bukan berarti semua wanita, memiliki kemauan menjadi wanita karir sebelum
dan sehabis menikah. Ada juga orang di sekitar saya, yang ingin menikah
muda sekitar usia 22-23 tahun. Bahkan pernikahannya telah dipersiapkan
dari gaun hingga tempatnya. Saat ditanya kenapa ingin menikah cepat dan
apakah ingin bekerja, mereka jawab dengan percaya diri bahwa mereka mau
jadi ibu rumah tangga saja seperti dengan ibunya. Memiliki ibu yang
menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir menurut saya, merupakan contoh
modelling di kehidupan kita. Ibu menjadi seorang teladan yang sangat
mempengaruhi keputusan para anak perempuan dalam memutuskan masa
depannya.
Menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir
tidak ada yang salah. Semuanya adalah pekerjaan yang luar biasa dan sama
hebatnya. Yang penting di saat wanita memilih, mereka harus ingat akan
peran-peran yang dimilikinya. Mereka harus mampu menyeimbangkan waktu antara
pekerjaan dan keluarga. Tidak pernah lupa untuk meluangkan waktu untuk
sang anak dan suami. Menghabiskan waktu yangberkualitas. Di saat telah
memilih, lakukan pilihanmu dengan penuh tanggung jawab dan kasih.
Being
mother and business women in the same time is difficult, but the
important is the love that you give for your family never stop.
9 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar