Pada pertemuan minggu
ini, kelas perilaku seksual membahas tentang komunikasi. Kata komunikasi berasal
dari Bahasa Inggris yaitu communication yang
artinya suatu proses penyampaian informasi berupa
pesan, ide ataupun gagasan kepada orang lain ataupun pasangan. Komunikasi
merupakan suatu hubungan timbale balik antara dua orang atau lebih yang biasanya
berupa komunikasi verbal dan nonverbal. Sangat penting untuk kita ketahui bahwa
komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu hubungan karena pada umumnya
manusia rata-rata menghabiskan setengah dari waktunya untuk melakukan
komunikasi, namun tidak semua orang mengetahui cara berkomunikasi dengan baik. Sebagai
contoh hal-hal biasa yang sering terjadi pada pasangan yang baru menikah. Istri
mungkin akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti “menurutmu, dress
yang mana yang lebih cocok buat aku? Yang merah jambu atau yang biru?” Sang
istri kemudian akan memberikan kode kepada suaminya bahwa ia lebih menyukai
warna biru. Namun sang suami mungkin tidak mengerti arti dari kode yang
diberikan istrinya kemudian memberikan jawaban yang berbeda. Maka hal
sepele seperti begitulah yang kemudian akan mengakibatkan sebuah konflik atau
pertengkaran.
Dari hal tersebut dapat
dilihat bahwa setiap orang mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda dan betapa
pentingnya agar kita mengetahui cara berkomunikasi yang baik. Dalam beberapa
hal mungkin terdapat perbedaan yang mencolok antara wanita dan pria dalam
berkomunikasi. Wanita cenderung akan lebih sering mengungkapkan perasaan mereka
dengan menggunakan bahasa nonverbal daripada bahasa verbal. Wanita biasanya
cenderung menceritakan tentang perasaan mereka dan juga lebih peka dalam
menggunakan bahasa nonverbal. Wanita juga lebih sering mengeluarkan kata-kata yang
supportif. Disisi lain, pria biasanya lebih sering menerapkan repport talk, yaitu mereka biasanya
berkomunikasi untuk bercerita tentang perkembangan masing-masing atau karena
adanya pembahasan tertentu.
Kemudian selain pada pasangan wanita dan pria, didalam kalangan masyarat juga terdapat “stereotype” dalam berkomunikasi. Misalnya pria yang istilahnya “man” atau “macho” cara komunikasinya mungkin akan berbeda dengan pria yang lemah gemulai dan orang yang mempunyai kekuasaan atau power akan lebih berpengaruh dan lebih dipercaya oleh orang lain dibandingkan orang yang powerless. Terkadang kritikan dari orang yang berkuasa juga akan lebih dapat diterima oleh orang lain dibanding orang yang powerless sehingga ketika seseorang dikritik atau diberikan saran dan masukkan, orang tersebut akan menjadi tersinggung dan menimbulkan kesalahpahaman yang menyebabkan orang tersebut menjadi defense, perkelahian atau bahkan tindakan kriminal. Dalam suatu hubungan hendaklah seseorang dapat belajar menerima kritikan dan dapat saling bertukaran pikiran karena komunikasi yang baik merupakan kunci dalam menjalin hubungan dengan pasangan maupun dengan orang lain.
4 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar