Rabu, 04 September 2013

The Importance of Communication (Celviana)

     Pada pertemuan minggu ini, kelas perilaku seksual membahas tentang komunikasi. Kata komunikasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu communication yang artinya suatu proses penyampaian informasi berupa pesan, ide ataupun gagasan kepada orang lain ataupun pasangan. Komunikasi merupakan suatu hubungan timbale balik antara dua orang atau lebih yang biasanya berupa komunikasi verbal dan nonverbal. Sangat penting untuk kita ketahui bahwa komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu hubungan karena pada umumnya manusia rata-rata menghabiskan setengah dari waktunya untuk melakukan komunikasi, namun tidak semua orang mengetahui cara berkomunikasi dengan baik. Sebagai contoh hal-hal biasa yang sering terjadi pada pasangan yang baru menikah. Istri mungkin akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti “menurutmu,  dress yang mana yang lebih cocok buat aku? Yang merah jambu atau yang biru?” Sang istri kemudian akan memberikan kode kepada suaminya bahwa ia lebih menyukai warna biru. Namun sang suami mungkin tidak mengerti arti dari kode yang diberikan istrinya kemudian memberikan jawaban yang berbeda. Maka hal sepele seperti begitulah yang kemudian akan mengakibatkan sebuah konflik atau pertengkaran.
     Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa setiap orang mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda dan betapa pentingnya agar kita mengetahui cara berkomunikasi yang baik. Dalam beberapa hal mungkin terdapat perbedaan yang mencolok antara wanita dan pria dalam berkomunikasi. Wanita cenderung akan lebih sering mengungkapkan perasaan mereka dengan menggunakan bahasa nonverbal daripada bahasa verbal. Wanita biasanya cenderung menceritakan tentang perasaan mereka dan juga lebih peka dalam menggunakan bahasa nonverbal. Wanita juga lebih sering mengeluarkan kata-kata yang supportif. Disisi lain, pria biasanya lebih sering menerapkan repport talk, yaitu mereka biasanya berkomunikasi untuk bercerita tentang perkembangan masing-masing atau karena adanya pembahasan tertentu.

     Kemudian selain pada pasangan wanita dan pria, didalam kalangan masyarat juga terdapat “stereotype” dalam berkomunikasi. Misalnya pria yang istilahnya “man” atau “macho” cara komunikasinya mungkin akan berbeda dengan pria yang lemah gemulai dan orang yang mempunyai kekuasaan atau power akan lebih berpengaruh dan lebih dipercaya oleh orang lain dibandingkan orang yang powerless. Terkadang kritikan dari orang yang berkuasa juga akan lebih dapat diterima oleh orang lain dibanding orang yang powerless sehingga ketika seseorang dikritik atau diberikan saran dan masukkan, orang tersebut akan menjadi tersinggung dan menimbulkan kesalahpahaman yang menyebabkan orang tersebut menjadi defense, perkelahian atau bahkan tindakan kriminal. Dalam suatu hubungan hendaklah seseorang dapat belajar menerima kritikan dan dapat saling bertukaran pikiran karena komunikasi yang baik merupakan kunci dalam menjalin hubungan dengan pasangan maupun dengan orang lain.

4 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar