Rabu, 04 September 2013

Good Communication (Hanna Hadipranoto)


Pria: “Sayang, kita mau makan apa ?”
Wanita: “terserah kamu aja..”
Pria: “kalau gitu kita makan nasi goreng yah..”
Wanita: “aku lagi gak pengen nasi goreng”
Pria: “makan steak aja gimana?”
Wanita: “bosan, kemaren aku baru makan itu”
Pria: “kalau gitu kita makan seafood aja ya..”
Wanita: “ga ah, aku kan gak terlalu suka seafood”
Pria: (mulai kesal) “jadi kamu mau makan apa?”
Wanita: “aah.. Kamu tu ya, selalu gak pernah inget makanan favorit’ku !”

Cuplikan di atas sedikit memberi gambaran kita mengenai betapa pentingnya komunikasi di antara sebuah hubungan. Komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah hubungan. Oleh karena itu, jika seseorang ingin memiliki hubungan yang sehat, yang baik, dan yang memuaskan, kedua belah pihak harus memiliki komunikasi yang baik. Komunikasi dapat membuat sebuah hubungan semakin lama semakin intim. Melalui komunikasi yang baik, kedua belah pihak dapat menyampaikan kebutuhannya dan apa yang diinginkan.

Pada cuplikan pembicaraan di atas, komunikasi tidak berjalan dengan baik. Sang wanita tidak mengungkapkan apa yang diinginkannya sejak awal. Kata-kata yang diungkapkan sang wanita juga terlalu meng-overgeneralisasi, kata “engga pernah” adalah kata-kata yang sangat ekstrem untuk dikatakan dan dapat memicu pertengkaran, tetapi seringkali digunakan terutama ketika sedang dalam keadaan emosi. Nah pembaca sekalian, apakah anda termasuk orang yang sering mengeluarkan kata-kata tersebut? Kalau iya, sebaiknya mulailah mengurangi menggunakan kata-kata ekstrem seperti tidak pernah atau selalu kepada pasangan ketika sedang emosi. Apalagi jika ditambahkan kata-kata yang seolah-olah menyalahkan pasangan anda, seperti cuplikan di atas, “kamu tu ya.. bla bla bla…”. Hal tersebut hanya akan memperburuk situasi yang ada.

Komunikasi yang baik dapat terjadi dengan adanya pihak yang menyampaikan pesan secara terbuka dan pihak yang mau mendengarkan pesan serta mau menanggapi pesan yang disampaikan dengan positif. Oleh karena komunikasi sangat berpengaruh terhadap sebuah hubungan, maka hubungan yang sehat memerlukan kesempatan untuk saling berbicara dan mendengarkan, bukan hanya saling mengeritik. Kedua belah pihak harus berani menyampaikan kebutuhannya secara terbuka terhadap pasangannya. Pasangan yang baik pun akan dapat sensitif terhadap kebutuhan pasangannya. Jika terdapat keterbukaan di antara kedua belah pihak, maka hubungan akan menjadi semakin memuaskan. Pasangan pun akan semakin merasa nyaman dan aman terhadap hubungan yang sedang dijalani.

Dalam berkomunikasi, pria dan wanita memang memiliki perbedaan. Perlu diketahui oleh pembaca, pria kurang dapat memahami bahasa non verbal, sedangkan wanita lebih dapat membaca bahasa non verbal orang lain. Wanita lebih dapat berkomunikasi secara tertulis dan menggunakan simbol-simbol. Itulah mengapa, wanita lebih suka mengutarakan apa yang dirasakannya seperti melalui BBM, line, atau WhatsApp. Padahal, alangkah baiknya jika dapat mengungkapkannya secara lisan. Akan lebih baik lagi jika dapat mengungkapkannya secara face to face. Ketika pesan disampaikan secara lisan, kita dapat mendengar bagaimana intonasi penyampaian pesan tersebut, sehingga kita tidak sampai salah paham. Jika pesan disampaikan secara face to face, kita dapat melihat bagaimana bahasa non verbal pasangan kita saat menyampaikan pesan. Kita juga dapat melihat bagaimana sikap dari pasangan kita saat merespon pesan kita. Hal tersebut akan membuat komunikasi kita dengan pasangan semakin lancar.

Sekali lagi, komunikasi sangatlah penting dalam sebuah hubungan yang sehat dan memuaskan. Kurangnya komunikasi dan ketrampilan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan masalah dalam hubungan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjalin komunikasi yang baik. Sebagai komunikator, kita sebaiknya dapat menyampaikan pesan secara terbuka dan peka melihat situasi saat akan menyampaikan pesan. Sebagai komunikan, kita sebaiknya dapat mendengarkan pesan yang disampaikan dengan baik, peka terhadap kebutuhan komunikator dan menanggapi pesan secara positif.

4 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar