Selasa, 03 September 2013

Skilled Helper Model (Syifa Mellinda)

Gerrard Egan, pertama kali menerbitkan Skilled Helper Model pada tahun 1970-an. Skilled Helper Model adalah model untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Fokus dari model ini adalah untuk mendukung konselor dan terapis dengan memberikan kerangka. Kerangka ini mempunyai dua fungsi utama. Pertama, menetapkan wilayah 'helping', dan kedua, mengidentifikasi jenis-jenis tugas yang terlibat dan bagaimana mereka saling berhubungan. Kerangka tersebut telah di adopsi dan di adaptasi oleh manager, trainer, dan pendidik.
Model Egan bertujuan untuk membantu 3 pertanyaan utama:
1. Apa yang terjadi?
2. Apa yang saya inginkan?
3. Bagaimana saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan?
Tidak semua orang perlu untuk menjawab semua dari tiga pertanyaan tersebut sekaligus, dan kadang-kadang orang dapat bergerak maju atau mundur pada setiap tahapnya.
Proses
Tahap 1: Current scenario
Membantu klien mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menjelaskan situasi masalah dan sumber daya yang tidak terpakai.
Tahap 2: Preferred scenario
Pada tahap ini, klien diminta untuk berpikir apa yang mereka inginkan. Dengan cara ini, masalahnya dilihat sebagai kesempatan daripada hambatan.
Tahap 3: Action strategies
Tahap terakhir adalah membantu klien mengklarifikasi tindakan mereka yang mengarah ke tujuan yang diinginkan. Tantangan kepada klien pada akhirnya adalah untuk sespesifik mungkin tentang kapan dan bagaimana mereka akan mengambil langkah-langkah berikutnya.

Ada dua tujuan dari kerangka ini: 1) membantu klien mengelola masalah mereka menjadi lebih efektif dan mengembangkan sumber daya yang tidak terpakai dan kesempatan yang hilang sepenuhnya, 2) membantu klien menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Peran helper adalah memfasilitasi klien untuk bekerja dengan bebas dalam keadaan dimana mereka mengambil tindakan yang mereka ingin ambil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar