Rabu, 11 September 2013

Siapkah Anda Menjadi Ibu? (Priskila Huwae)

     Saya baru saja menghadiri acara resepsi pernikahan seorang teman beberapa hari yang lalu, sebut saja namanya Anisa. Anisa lebih muda beberapa bulan dari saya, ia masih berusia 19 tahun saat pemberkatan nikah di gereja dilaksanakan.  Anisa menikah dengan kekasihnya setelah empat bulan sebelumnya melahirkan seorang bayi perempuan. Saat pertama mendengar berita Anisa telah melahirkan, saya dan beberapa teman dekat sangat kaget. Berbagai pertanyaan bermunculan di kepala saya, “Siapakah yang akan mengurus anak tersebut?”, “Siapa yang akan membiayai kebutuhan keluarga kecil mereka?”, “Akankah Anisa keluar dari kampusnya?”, dan lain sebagainya.
     Ketika saya dan teman-teman datang ke acara resepsi tersebut, kami semua langsung berebut ingin melihat anak dari teman saya, sebut saja namanya Caty. Setelah lama bercerita akhirnya kami bisa bertemu dengan Caty. Mungkin hanya perasaan saya saja, tetapi saya merasa tatapan Caty kosong, tidak seperti bayi lain yang pernah saya temui sebelumnya. Caty tidak menatap saya maupun teman-teman yang lain, saat kami mencoba menggendongnya pun ia hanya diam saja, matanya entah menatap ke mana. Ekspresinya sulit digambarkan, ia hanya diam, tidak tertawa atau tersenyum, hanya menangis sekali dua kali.
     Saya dan teman-teman sedang mendengarkan Anisa bercerita tentang rencana bulan madunya dengan penuh semangat, tiba-tiba teman saya menyela “Caty kamu bawa?”, Anisa menjawab nada suaranya terkesan buru-buru “Oh, enggak. Dia dijaga sama mami”, kemudian ia meneruskan ceritanya. Sempat Anisa juga berkata ingin melanjutkan kuliahnya tahun depan. Dalam hati, saya terus berpikir, seperti apa Ia akan menjaga Caty nantinya? Akan tumbuh menjadi anak yang seperti apa Caty kelak? Dalam perjalanan pulang kami juga sempat membahas hal tersebut, yang pada akhirnya kami hanya bisa berharap keluarga kecil ini akan bahagia.
     Menjadi seorang ibu mungkin adalah impian dari setiap wanita. Bahkan banyak wanita yang berpikiran mereka akan menjadi wanita yang utuh jika sudah dapat menikah dan memiliki anak. Banyak juga wanita yang sampai berpikir cara melahirkan normal adalah cara untuk merasakan bagaimana menjadi wanita atau ibu yang sesungguhnya. Namun, jauh sebelum hal itu terpikirkan apakah wanita juga berpikir dan mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk menjadi ibu nantinya.
     Hal pertama dan yang paling utama yang harus dipersiapkan adalah mental. Siapkah memiliki anak? Sebelum berkata siap, pikirkan terlebih dahulu bahwa kehidupan anda setelah memiliki anak akan jauh berbeda dari kondisi anda yang sebelumnya sendiri. Pikirkan segala konsekuensi yang akan anda hadapi nantinya. Siapkah waktu tidur anda terganggu? Siapkah anda dengan tanggungjawab yang bertambah banyak? Hal-hal seperti inilah yang harus dipikirkan secara matang oleh wanita sebelum mengatakan dirinya siap menjadi ibu.
     Wanita juga harus mempunyai pengetahuan tentang prosedur melahirkan. Jika anda mengandung tentu anda harus melahirkan pada waktunya nanti. Saat waktu untuk melahirkan tiba, siapkah anda? Lengkapi diri anda dengan semua pengetahuan yang diperlukan. Tidak berhenti sampai disitu, wanita juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang prosedur menyusui. Kesehatan diri anda juga menjadi hal yang penting bagi bayi anda.
     Selain hal-hal internal di atas, hal eksternal juga dibutuhkan bagi seorang wanita yang ingin memiliki anak. Wanita membutuhkan banyak dukungan sosial selama masa kehamilannya. Support dari suami, keluarga, bahkan masyarakat disekitar akan sangat membantu wanita yang sedang mengandung. Hal lain yang tidak kalah penting adalah ekonomi. Tidak bisa kita pungkiri jika kita ingin memiliki anak, dan kita ingin mulai darin proses mengandung, melahirkan, hingga anak kita besar nanti berjalan dengan baik uang sangatlah dibutuhkan. Siapkah anda secara ekonomi? Siapkah anda mengeluarkan banyak uang untuk membeli keperluan anak anda, dan bukannya untuk diri anda sendiri?

     Hal-hal inilah yang harus dipertimbangkan sebelum anda memutuskan untuk memiliki anak. Siapkanlah diri anda, baik secara mental, ekonomi, sosial, dan juga pengetahuan yang cukup. Karena yang akan anda kandung adalah darah daging anda sendiri, anak yang akan anda gantungkan segala harapan anda nantinya. Ingatlah bahwa kehidupan yang akan anda jalani jauh berbeda dari sebelumnya. Sadarlah memiliki anak bukanlah hal yang mudah, maka siapkanlah segala sesuatunya dengan baik demi kebaikan diri dan masa depan anda.
11 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar