Rabu, 11 September 2013

Orientasi Sexual (Patricia Gloria)

     Pada pertemuan minggu lalu saya belajar melalui kelompok yang membahas mengenai orientasi seksual. saya belajar sesuatu yang baru dalam perkulihan minggu lalu. Pembahasan yang dipresentasikan oleh kelompok Meylisa Permata Sari dan kawan-kawan sangat menarik. Karena kelompok mereka membahas mengenai orientasi sesksual mulai dari heterosexsual, homosexual, transgender, questioned. Pembahasan dimulai dengan membahas pengertian orientasi sexual dimana jenis kelamin seseorang membuat orang lain tertarik secara emosional, fisik, dan romantis.

     Selain itu kelompok juga menjelaskan mengenai determinasi orientasi sexual. Dimana dijelaskan adanya perilaku sexual menjadi fantasi sexual,  menjadi kelekatan emosional, sehingga menjadi konsep diri mengenai sexualitas. Saya belajar mempelajari bagaimana seseorang dapat memiliki kelekatan secara emosional sehingga berubah menjado konsep diri mengenai sexualitas. Dimulai dari perilaku sexual dan fantasi sexual.

     Ada beberapa model dari homosex yaitu Kinsey Scale yang membicarakan mengenai perilaku, dimana diberikan skala mulai dari heterosexual hingga menjadi homosexual yaitu dengan pemberian angka 0-6.  Klein Sexual Gird yang menjelaskan bahwa adanya ketertarikan, fantasi, prefens emosional, prefensi sosial, identifikasi diri, dan gaya hidup. 

     Dari data yang ditemukan bahwa 3%-4% pria adalah homosex, sendangkan 1,5%-2% wanita lesbian dan 2%-5% lainnya adalah bisexual. Kelompok menjelaskan faktor dari orientasi sexual yaitu, biologi yang di dapat dari keturunan, hormon, pisiologi, urutan kelahiran. Melalui perkembangannya mengunakan teori dari Freud. Peran dari masa kecil bagaimana orang tua memperlakukan anaknya. Atau orang tua yang juga homosexual atau lesbian. Di dapatkan pula adalah interaksi dari kelompok teman sebaya.
   
     Teori behavioristik homosexual memberikan gambaran tentang reward yang di dapatkan bahwa adanya penguatan positif dan negatif. Sosiologi juga memiliki pengaruh terhadap homosexual contohnya pada tekanan sosial yang membentuk individu dalam maysarakat. Interaksi antara biologi dan sosiologi gender pada masa kanak-kanak terhadap lawan jenisnya lebih merasa tertarik secara romantis. Homosexual dan heterosexsual memiliki banyak tempat yaitu pada tempat klasikal meliputi sodomi dan burgery.
   
     Kelompok juga membahas tentang homophobia dimana adanya sikap yang negatif terhadap homosexual. homosexual juga dikatakan sebagai pelaku kejathatan yang ditentang. Ada juga membahas tentang perilaku sexual dimana terjadi kekurangan pasangan heterosexual yang disebut dengan same sex behavior in Prison.

11 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar