Kelas Perilaku Seksual Kamis lalu membahas tentang perbedaan orientasi
seksual pada setiap manusia. Orientasi seksual mengacu pada jenis
kelamin yang disukai seseorang secara emosional, fisik, seksual, dan
romantis. Pada kesempatan kali ini, kelas lebih membahas mengenai
homoseksual. Homoseksual adalah orang yang tertarik pada seseorang
dengan jenis kelamin yang sama dengannya. Homoseksual terbagi menjadi
dua, yaitu laki-laki yang menyukai sesama jenis biasa disebut dengan "gay", dan pada perempuan yang menyukai sesama jenis disebut dengan "lesbian".
Bagaimana bisa terjadi perbedaan orientasi seksual pada manusia? Ada
beberapa teori yang menjelaskan bagaimana asalnya orientasi seksual itu.
Salah satunya adalah teori biologis, bahwa orientasi seksual seseorang
dapat muncul dari faktor genetik, hormon, atau ciri-ciri fisik.
Misalnya, mungkin A adalah seorang gay, dan setelah ditelusuri lebih jauh ternyata paman dari ayahnya juga seorang gay yang
bisa saja diturunkan dari garis keturunan ayahnya. Namun, setiap
penelitian yang menggunakan teori ini, tidak ditemukan adanya hasil yang
konsisten dan bukti-bukti yang ditunjukkan pun kecil sekali.
Selain itu, ada juga teori perkembangan yang berfokus pada pengasuhan
dan perjalanan hidup seseorang. Kalau seseorang laki-laki berperilaku
seperti perempuan dan bermain dengan perempuan, ia akan bertumbuh
menjadi gay. Walaupun kenyataannya tidak semua laki-laki yang berperilaku seperti perempuan akan bertumbuh menjadi gay, atau perempuan yang tomboi akan menjadi lesbian.
Ada teori lain yang menjelaskan bahwa orientasi seksual seseorang sebagai sesuatu yang dipelajari. Teori behavioral ini memandang homoseksual sebagai perilaku yang dipelajari, yang muncul karena reward
atau penguatan positif dari perilaku seksual; atau hukuman atau
penguatan negatif dari hubungannya dengan lawan jenis. Sedangkan teori
sosiologis melihat bagaimana tekanan sosial membentuk homoseksual dalam
masyarakat. Mereka menyatakan bahwa kita mempelajari cara budaya kita
berpikir mengenai seksualitas, dan menerapkannya ke diri kita.
Teori terakhir dari pembahasan kali ini adalah teori interaksional yang
menjelaskan bahwa homoseksualitas merupakan hasil interaksi kompleks
dari faktor biologis, psikologis, dan sosial. Anak yang bermain dengan
sesama jenis cenderung memilih lawan dari jenis kelaminnya untuk merasa
tertarik secara romantis ataupun seksual, dan anak yang bermain dengan
lawan jenisnya lebih memilih sesama jenis kelamin sebagai pasangannya.
Namun, penelitian menunjukkan banyak anak homoseksual yang mengatakan
bahwa seiring mereka bertumbuh, mereka bermain dengan sesama jenis,
maupun lawan jenis.
Adanya teori-teori yang telah dijelaskan di atas mungkin saja dapat
menjadi salah satu faktor penyebab orientasi seksual menjadi penyuka
sesama jenis atau lawan jenis. Namun, perlu diingat apapun orientasi
seksual anda, sebaiknya perhatikan kesehatan seksual anda. Pergaulan
homoseksual seringkali ditemukan berganti pasangan, belum lagi dengan
cara mereka melakukan hubungan seksual dengan (maaf) memasukkan penis ke
dalam anus yang merupakan tempat manusia membuang "muatan" yang
pastinya banyak mengandung kotoran, sehingga dapat menyebarkan penyakit
menular seksual, seperti HIV/ AIDS. Ada baiknya kita dapat berhati-hati
dalam memilih pergaulan yang baik agar kesehatan fisik, psikis, dan
seksual anda tetap sehat dan sejahtera.
11 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar