Senin, 09 September 2013

Sekilas tentang homoseksualitas (Yanhardi Chandrawan)

Homoseksual merupakan orientasi seksual yang ditujukan ke sesama jenis kelamin. Kata “homo” yang menyebar di masyarakat luas adalah julukan yang hanya ditujukan kepada kaum lelaki yang menyukai lelaki juga, hal ini bukannya sama sekali salah, tetapi memiliki pergeseran arti. Agar pembaca tidak bingung ketika mengikuti tulisan ini, perlu diketahui bahwa homoseksual adalah sebagaimana dijelaskan pada kalimat pertama paragraf ini. Kemudian homoseksual dibagi menjadi dua jenis, yaitu gay dan lesbian. Gay adalah lelaki yang orientasi seksualnya juga kepada lelaki. Lesbian adalah wanita yang oritentasi seksualnya adalah wanita.
Mungkin kalian jarang menemui kaum homoseks di kehidupan sehari-hari. Kemungkinan terbesar yang terjadi adalah karena mereka cenderung menutup diri. Karena seperti yang kita tahu, penolakan terhadap kaum homoseksual sangat besar di sini. Baik karena agama ataupun penolakan karena agama. Mereka kemudian menjadi takut akan dikucilkan dari pergaulan, bahkan kehidupan, jika orang-orang disekitar mereka mengetahui bahwa mereka adalah homoseksual. Bahkan orang-orang yang pernah menyayangi mereka–katakanlah orang tua, bisa saja mengusir mereka dari rumah karena penolakan yang dilakukan. Apakah ini adil bagi mereka? Apakah mereka memang pantas mendapatkannya? Salah satu ucapan yang sering terlontar ketika melihat kaum homoseksual mungkin adalah “Kok bisa sih?”. Belum ada penelitian ilmiah yang telah menemukan 100% penyebab homoseksualitas, semua masih beruba probabilitas, dan satu dari sekian banyak kemungkinan. Sebutkanlah ada faktor biologis, psikologis, sosial, dan lainnya. Salah satu penelitian yang terbaru adalah bahwa ditemukannya kesimetrisan, atau kemiripan pada otak lelaki gay dengan otak perempuan heteroseksual (orientasi seksual normal). Juga pada otak perempuan lesbian dengan otak lelaki heteroseksual. Untuk lengkapnya silahkan baca artikel ini (http://news.liputan6.com/read/190420/riset-otak-gay-berbeda)
Namun bukan berarti kaum homoseksual di Indonesia tidak memliki harapan hidup sama sekali. Terdapat sebuat lembaga bernama LGBT Indonesia (Lesbian Gay Biseksual Transgender Indonesia) yang merupakan komunitas dari kaum homoseks, biseks, dan transgender, website mereka bisa dilihat di sini (http://lgbtindonesia.org/main/). Beberapa orang Indonesia juga telah bisa menerima keberadaan kaum homoseksual, tetap menganggap mereka selayaknya manusia normal dan bersosialisasi dengan normal juga. Mereka telah menganggap orang-orang homoseksual sama derajatnya dengan manusia normal lainnya. Lalu pertanyaannya: Apakah kita harus mendukung homoseksualitas? Kalau untuk saya pribadi, jawabannya adalah tidak. Saya menerima keberadaan homoseksual, dan saya tidak berkeberatan sama sekali untuk berteman, bersosialisasi, bekerja, mempekerjakan, bertetangga, makan bersama, duduk bersebelahan dengan kaum homoseksual. Namun bukan berarti saya mendukung agar anak-anak bangsa kita menjadi homoseksual. Sebisa mungkin hindari hal ini, jangan terpengaruh oleh lingkungan, ataupun dikendalikan oleh trauma masa lalu. Namun rencana Tuhan siapa yang tahu, beberapa orang terlahir secara alamiah menjadi homoseksual, dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Karena itu, para pembaca yang baik hatinya, bukannya kita harus mendukung adanya homoseksual. Tetapi yang harus kita lakukan adalah menerima mereka yang telah menjadi homoseksual, jangan memperlakukan mereka berbeda. Perlu diperhatikan juga jika kalian ingin memberikan mereka perlakuan khusus. Ada kemungkinan mereka akan tersinggung karena merasa diperlakukan berbeda, meskipun itu berarti diperlakukan dengan lebih baik dibandingkan orang lain. Semua manusia adalah sama derajatnya di mata Tuhan, karena itu janganlah memandang rendah saudara kita sendiri, karena Sang Pencipta saja tidak melakukan itu.

5 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar