Senin, 09 September 2013

“Hanya” ibu rumah tangga?? (Evy)

Dalam masyarakat, jika seorang ibu yang bekerja mengurusi rumah tangga dalam kesehariannya ditanya mengenai apa profesinya, biasanya mereka menjawab “hanya seorang ibu rumah tangga”. Tidak jarang juga mereka menjawabnya dengan nada minder karena merasa pekerjaannya tidak bergengsi dibanding pekerjaan-pekerjaan lainnya. Banyak juga yang mengasumsikan menjuadi seorang ibu rumah tangga karena dulunya tidak menempuh pendidikan yang tinggi. Tetapi pada kenyataannya, seorang wanita yang bergelar pun bisa memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga saja.
Di Indonesia, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga selalu dianggap bukanlah pekerjaan bergengsi. Banyak orang tidak menyadari dan bahkan ibu rumah tangga itu sendiri tidak menyadari betapa hebat pekerjaan tersebut, betapa mulia pekerjaan tersebut, dan betapa banyaknya orang yang membutuhkan seorang ibu rumah tangga.
Mengapa hebat? Seperti yang kita lihat dalam keseharian. Banyak orang menjual jasa yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti jasa laundry, juru masak, house keeping, supir, dokter pribadi, psikolog pribadi, penjahit, perawat, dsb. Bukankah itu yang kurang lebih dikerjakan seorang ibu rumah tangga bagi anggota keluarganya? Seorang ibu rumah tangga tidak perlu mengikuti pelatihan khusus dalam suatu bidang tetapi dapat memberikan jasa itu.
Mengapa mulia? Seorang ibu rumah tangga merangkap semua pekerjaan tersebut bagi anggota keluarga, dengan ataupun tanpa diminta oleh anggota keluarga. Seorang ibu rumah tangga juga tidak pernah meminta bayaran untuk jasa yang dilakukannya, bahkan mereka kebanyakan tidak menyadari betapa bergunanya mereka bagi keluarga karena persepsi yang ada pada masyarakat adalah itu semua sudah menjadi kewajiban seorang ibu.
Jika pekerjaan menjadi seorang ibu rumah tangga sudah tidak ada, barulah banyak orang menyadari betapa membutuhkan seorang ibu rumah tangga.
Jadi, ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan hebat yang tidak kalah bergengsi dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya, dan para ibu-ibu rumah tangga seharusnya lebih bangga menyebutkan pekerjaan mereka sebagai ibu rumah tangga ketika ditanya.

5 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar