Rabu, 11 September 2013

Perempuan sebagai ibu (Fera Lumumba Tampubolon)

Ketika seorang perempuan memutuskan untuk menikah, pastinya perempuan tersebut juga sudah siap untuk kemungkinan hamil dan memiliki anak nantinya. Mungkin tidak semua orang memilih untuk memiliki anak dalam hidupnya, namun pada dasarnya setiap orang menikah, minimal memiliki tujuan untuk meneruskan keturunannya kelak. 
Ada orang yang memang sudah berencana memiliki anak, ada yang berencana tidak memiliki anak, bahkan ada yang memang sudah berencana untuk tidak memiliki anak, namun dengan alasan "kebablasan" jadi harus punya anak. Seharusnya, setiap orang terutama perempuan  yang akan memiliki anak, memiliki persiapan yang begitu matang. Tidak hanya persiapan materi, namun persiapan fisik dan psikologis juga harus di lakukan. 
Persiapan materi tentunya dapat mempersiapkan biaya yang cukup pada saat kehamilan (biaya periksa ke dokter kandungan, dll), biaya persalinan, dan biaya untuk keperluan si bayi ketika sudah lahir. 
Kalau persiapan psikologis mungkin seperti siapnya mental untuk mengalami naik turunnya mood pada masa kehamilan, persiapan pada saat menjadi ibu untuk mengurus anak, dll.
Persiapan fisik pastinya di persiapkan juga sebelum kehamilan terjadi, seperti kondisi rahim yang sehat dan mampu untuk mengalami kehamilan, kondisi badan yang harus selalu fit agar tidak mempengaruhi perkembangan janin, persiapan tubuh ketika persalinan, sampai bayi pahir pun harus siap secara fisik untuk begadang menjaga sang buah hati.
Sebenarnya persiapan tersebut harus dilakukan oleh calon ibu hamil dan juga oleh orang di sekitar calon ibu hamil tersebut. Mungkin persiapannya sedikit berbeda, namun tetap saja persiapan terhadap kehamilan orang terdekat tidak boleh main-main, harus benar-benar siap untuk menerima kelahiran anggota baru di lingkungannya. 
Tentunya, jika persiapan tersebut tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh, dapat berpengaruh pada calon bayi, ibu, ayah, dan orang disekitarnya. Mungkin akan jelas terlihat pada perkembangan bayi nantinya. Seperti, jika kekurangan biaya dalam membesarkan bayi tersebut, bayi mungkin dapat kekurangan vitamin dan gizi yang sangat penting dalam pertumbuhannya. Kalau orang tua belum siap mental, mungkin saja pola asuh terhadap bayi itu nantinya akan menjadi buruk dan dapat berdampak pada masa depan bayi tersebut. Nah, kalau secara fisik calon ibu belum siap, tidak menutup kemungkinan bayi yang akan dilahirkan akan mengalami kelainan pada kesehatannya, seperti malnutrisi, dan lainnya.
Jadi, buat para perempuan yang berencana akan hamil, tanya pada diri sendiri, sudah siap belum untuk menjadi ibu? Karna jadi ibu itu tidak gampang loh..tapi kalau sudah melakukan berbagai persiapan yang matang serta siap secara fisik dan psikologis menjadi seorang ibu, pastinya akan lebih menyenangkan dan lebih menikmati menjadi seorang ibu..

11 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar