Sudah siapkah anda menjadi seorang ibu?
Pada
kenyataannya semua perempuan pasti ingin menjadi seorang ibu. Bagi
perempuan pelengkap hidup selain menikah adalah menjadi seorang ibu bagi
penerus keturunannya. Namun menjadi ibu bukanlah hal yang mudah, kita
sebagai seorang perempuan harus memilki kesiapan mental sebelum
memutuskan untuk memiliki anak. Setelah memiliki anak, tugas seorang
perempuan tidaklah selesai karena seorang ibu juga harus bisa
membesarkan dan merawat anaknya hingga dewasa dan tumbuh menjadi anak
yang sehat dan cerdas. Pada saat tumbuh menjadi dewasa pun tugas seorang
ibu tidak lah selesai, seorang ibu harus tetap mengontrol kehidupan
sosial si anak agar tidak menyimpang.
Namun
menjadi seorang ibu tidak lah selalu menuntut perempuan agar diam saja
dirumah dan menjadi ibu rumah tangga. Banyak perempuan yang menjalankan
peran ganda dan berhasil menyeimbangkan antara urusan keluarga dan
pekerjaan. Namun seorang ibu yang menjadi ibu rumah tangga pun tidak
selalu lebih baik dalam menjalankan perannya dibandingkan seorang ibu
yang bekerja. Banyak juga seorang anak yang memiliki ibu yang bekerja
namun masih bisa meluangkan waktu dan sekedar berbagi cerita tentang
kegiatannya setiap hari. Sedangkan ada juga seorang anak yang memiliki
ibu sebagai ibu rumah tangga namun jarang melakukan komunikasi karena
sibuk dengan urusannya masing-masing. Ini juga membuktikan bahwa
kualitas lebih penting dibandingkan kuantitas pertemuan antara anak dan
ibu. Namun tugas seorang perempuan tidaklah hanya sebatas mengurusi
anak-anaknya, banyak lagi tanggung jawab seorang ibu yaitu mengurus
rumah tangga dan segala kepeluan rumah yang dibutuhkan anggota keluarga.
Sebagai
contoh, teman saya adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang
menikah muda dan kedua orang tuanya sama-sama bekerja. Sejak dahulu ia
selalu dibebaskan oleh kedua orangtuanya, selalu dipenuhi apa yang
diinginkannya melalui materi namun tidak dengan perhatian yang cukup
dari kedua orangtuanya. Teman saya cenderung diabaikan oleh kedua
orangtuanya karena untuk menanyakan kabar saja terkadang tidak sempat
karena kedua orang tuanya sama-sama sibuk dan pulang larut malam. Sampai
akhirnya teman saya mencoba hal-hal negatif seperti merokok dan jarang
pulang ke rumah karena merasa kesepian. Ketika ia kesepian kebetulan ia
bertemu dengan teman yang salah dan kemudian mengikuti hal-hal yang
buruk yang diajak oleh temannya.
Dari
contoh di atas kita bisa mengambil pengalaman yang berharga yaitu bagi
perempuan yang memutuskan untuk menjalani peran ganda sebagai seorang
ibu dan sebagai wanita karir harus lebih dipersiapkan dan dipikirkan
lebih jauh karena jika keduanya tidak berjalan beriringan akan ada salah
satu yang menjadi korban yaitu antara keluarga dan pekerjaan.
11 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar