Sabtu, 07 September 2013

Perempuan dapat Mengandung, Sebuah Anugerah dan Pilihan (Hertha Christabelle)

Perempuan dapat mengandung seorang janin.. Itu keistimewaan seorang perempuan.. Tapi apakah hal tersebut anugerah? Atau malah menjadi beban?
Banyak perempuan yang sangat bahagia bila suatu saat bisa menjadi seorang ibu.. Namun di sisi lain, (di luar kasus pemerkosaan) ada pula perempuan-perempuan yang malah merasa tidak bahagia saat mengetahui dirinya mengandung.. Hingga tega mengugurkan janinnya atau membuang anaknya..

Perbuatan itu tidak bsa begitu saja kita hakimi.. Karena bagaimanapun juga hal itu bergantung keadaan si ibu dan lingkungan sekitarnya..

Menjadi ibu tidaklah mudah.. Butuh tanggung jawab, kesabaran, dan cinta yang tidak ada habis-habisnya..
Oleh karena itu menjadi ibu butuh persiapan yang matang baik psikologis maupun fisiologis..
Untuk fisiologis, calon ibu tidak boleh merokok, menjaga asupan gizi, serta menghindari obat-obatan terlarang dan minuman keras guna menjaga kesuburan dan mempersiapkan kehamilan.. Terlebih bila telah tumbuh janin dalam perut ibu..

Untuk psikologis, calon ibu harus siap bertanggung jawab untuk mengurus dan merawat bayi..

Selain itu, tidak bisa dipungkiri keadaan ekonomi juga harus siap.. Butuh biaya yang tidak sedikit untuk merawat seorang bayi..

Sudah banyak di sekitar kita para ibu yang penuh kasih dan perjuangan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.. Dan sebagai perempuan muda yang belum menjadi ibu jangan pernah mencemarkan peran mulia seorang ibu..
Menjadi ibu adalah berkah dan pilihan, bukan kecelakaan..

Semua hal di atas tentunya tidak semata-mata hanya menjadi tanggungan ibu.. Masih ada ayah yang juga harus turut serta berbagi tanggung jawab.. Baik mempersiapkan kebutuhan ekonomi, membantu ibu melewati masa kehamilan hingga mengurus bayi..
Lingkungan sekitar (termasuk keluarga) juga turut berperan memberikan dukungan yang positif bagi para calon ibu dan bayi..

4 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar