Sabtu, 07 September 2013

Perempuan dan Perkembangannya (Gayatri Ardhinindya)

Tanggal 29 Agustus 2013 adalah pertemuan kedua kelas Psikologi Perempuan. Saya mendapat banyak sekali informasi dan pengetahuan dasar dari pertemuan kali ini. Mulai dari tahap perkembangan janin di dalam perut, maupun dari tahap perkembangan bayi, anak-anak hingga remaja.
Dan ternyata semua perkembangan itu dipengaruhi oleh gaya pengasuhan orang tua ketika anak bertumbuh besar, mungkin juga pola atau gaya hidup sang ibu saat ia mengandung, apakah lingkungannya sehat atau tidak. Karena kini nyatanya, banyak sekali kasus pada anak perempuan maupun laki-laki yang mengidap penyakit gangguan pernafasan (lingkungan merokok), gangguan mata (batasan teknologi/ gadget), diabetes atau gula (karena konsumsi gula yang berlebihan untuk menambah rasa pada makanan atau minuman), juga kanker dan obesita (akibat makanan tidak sehat, berpengawet/ junk food).
Itu semua bisa kita atasi, jika kaum perempuan yang akan atau sudah menjadi ibu, bisa menerapkan pola hidup dan pola makanan yang sehat terhadap anaknya, agar kelak mengurangi resiko penyakit-penyakit tersebut di generasi selanjutnya.
Perempuan memang suka dianggap sebelah mata, atau lemah, di dalam suatu organisasi ataupun sistem Negara. Tapi kini nyatanya, banyak juga perempuan yang menjadi menteri, kepala Negara ataupun kepala organisasi, karena perempuan itu sebenarnya bisa lebih survive dan beradaptasi dalam segala hal (tetapi tergantung lingkungan dan pola asuh juga).
Jika di lihat dari angka kematian bayi yang baru lahir atau neonatal. Ternyata lebih banyak bayi laki-laki daripada perempuan yang meninggal, entah itu karena terlalu lama telungkup ataupun kecelakaan-kecelakaan kecil lain seperti tertutup bantal, dll. Dan jika di lihat pada umur 18-25 tahun, faktanya adalah banyak anak laki-laki yang meninggal di usia itu, entag karena kecelakaan mobil/ motor, bunuh diri, ataupun kriminal lainnya. Sedangkan orang yang masih hidup di umur 20-30 tahun adalah, orang yang mempunyai kesehatan lebih baik dan tidak terlalu risk taking behavior.
Apakah risk taking behavior itu? Itu adalah perilaku yang berisiko, baik untuk anak perempuan maupun laki-laki, yang mereka coba mulai dari saat remaja dan pubertas. Contohnya adalah merokok, narkoba, seks bebas, membolos, melarikan diri, tawuran, dsb. Tetapi semua itu adalah sangat berisiko bagi perempuan. Mengapa? Karena merokok itu tidak baik untuk reproduksi perempuan, begitu juga perilaku seks bebas bisa menimbulkan penyakit-penyakit kelamin, dan perilaku lainnya adalah tidak baik bagi peran perempuan dalam masyarakat.
Pesan saya untuk kaum perempuan: jagalah dirimu untuk kesehatanmu dan anakmu kelak! Dan untuk anak-anak yang mempunyai ibu berusia 40 akhir hingga awal 50 tahun. Bersikap dan berbicaralah dengan baik dan sopan, karena mereka sedang merasakan hal-hal yang sangat tidak nyaman pada tubuh mereka, akibat climacteric atau menjelang menopause.

2 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar