Senin, 09 September 2013

Orientasi Seksual (Jeanne Khu Sanny)

Perkuliahan Perilaku Seksual yang ketiga pada hari Kamis, 5 September 2013 membahas tentang "Orientasi Seksual". Setiap manusia memiliki orientasi seksual yang berbeda dan membuat seseorang tertarik secara emosional, fisik, seksual, dan romantis. Hal ini juga ditentukan oleh perilaku seksual, fantasi seksual, kelekatan emosional, dan konsep diri mengenai seksualitas.

Orientasi seksual biasanya terdiri atas laki-laki dan perempuan(heteroseksual), namun pada zaman sekarang banyak sekali ditemui homoseksual (gay dan lesbian), biseksual, transgendered dan questioned.

Salah satu model orientasi seksual adalah homoseksual. Kinsey membuat rating scale heteroseksual-homoseksual berdasarkan perilaku. Klein membuat klein sexual orientation grid.


Berdasarkan data, terdapat hasil bahwa
 3%-4% pria = Gay
1,5%-2% wanita = lesbian
2%-5% biseksual
Terdapat beberapa faktor dalam orientasi seksual yaitu : biologis, perkembangan, behavioral, sosiologi, dan interaksi. 
 
     Salah satu faktor biologis yaitu genetik, hormon, urutan kelahiran, dan physiology. Penelitian di Swedia yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan otak orang homoseksual sama dengan orang heteroseksual dari jenis kelamin yang berbeda. Hasil ini menjadi bukti bahwa orientasi seksual termasuk menjadi gay dan lesbian sudah ditentukan sejak dalam rahim. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa di satu daerah tertentu di otak, amigdala, ada perbedaan yang signifikan. Pada laki-laki heteroseksual dan wanita lesbian ada saraf koneksi di sisi kanan amigdala, dibandingkan dengan sebelah kiri. Sebaliknya, koneksi saraf yang lebih banyak ada di sisi kiri amygdala terjadi pada laki-laki homoseksual dan perempuan heteroseksual (Republika Online, Rabu 6 Febuari 2013).
  Pada faktor perkembangan, Freud menjelaskan fase oedipal, electra complex, dan autoerotic/narcistic berpengaruh dalam orientasi seksual. Pada aspek behavioral terdapat pembelajaran dari reward dan punishment. Pada aspek sosial, tekanan dari masyarakat membentuk kaum homoseksual. Kemudian, Storm mengatakan bahwa peer group interaction (kelompok sesama jenis) terdapat perasaan erotik yang berfokus pada laki-laki.
     Selain faktor diatas, terdapat juga situational homosexuality yaitu homoseksualitas yang terjadi karena kurangnya pasangan heteroseksual. Hal ini biasanya ditemui di penjara. 
     Pada zaman sekarang banyak organisasi kaum homoseksual dan biseksual, yaitu: National Gay and Lesbian Task Force (NGLTF), Harvest Milk School, dan The Advocate. Namun hal ini juga banyak mendapatkan pertentangan dan diskriminasi dari homophobia dan hate crimes
 
8 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar