Komitmen memiliki peranan penting
terutama pada kinerja seseorang ketika bekerja, hal ini disebabkan oleh adanya
komitmen yang menjadi acuan serta dorongan yang membuat mereka lebih
bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Namun kenyataannya, banyak organisasi
dan perusahaan yang tidak terlalu mementingkan dan memperhatikan komitmen karyawannya
sehingga hasil kinerja yang mereka hasilkan pun tidak maksimal. Seharusnya,
komitmen dalam organisasi itu harus dideteksi sejak awal mula dalam seleksi
karyawan. Karena dengan diketahui lebih awal, perusahaan akan mengetahui
komitmen para karyawannya dan perusahaan pun akan mampu menyeleksi beberapa
karyawan yang mungkin akan mampu memberikan kinerja yang baik, atau yang tidak
baik.
Komitmen organisasi adalah penilaian
seorang karyawan terhadap organisasinya, keputusan inilah yang menentukan
apakah seorang karyawan tersebut tetap berada di perusahaan itu atau keluar
dari perusahaannya. Ada tiga jenis komponen dalam komitmen organisasi yaitu
affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment.
Affective commitment adalah seseorang yang memiliki ikatan emosional dengan
organisasinya. Seseorang yang memiliki affective commitment, merasa bahwa ia
tetap tinggal di dalam organisasinya itu karena memang ia menyukai tempat
kerjanya atau pekerjaannya saat ini, dan ia memang ingin mengluarkan kinerja
yang maksimal di dalam perusahannya. Contohnya adalah salah satu seorang
pekerja seni, dalam sehari-hari memang ia memiliki tingkat humor yang tinggi
untuk menghibur orang –orang
disekitarnya, dan saat ini ia bekerja sebagai komedian di salah satu perusahaan
televisi swasta. Dalam menjalankan pekerjaannya, ia sangat senang, dan ia pun
dapat mengembangkan lebih baik untuk dapat menghibur orang banyak. Tingkat
kinerjanya pun sangat baik, terbukti karena acara televisi yang dibawakannya
itu mendapat rating yang tinggi.
Komponen kedua dalam komitmen
organisasi adalah continuance commitment. Seseorang yang memiliki continuance
commitment, memiliki persepsi mengenai biaya dan resiko jika ia meninggalkan
organisasinya saat ini. Seseorang yang memiliki continuance commitment akan
menghitung-hitung jika ia keluar dari perusahaannya saat ini, apakah ia akan
mampu untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya
atau tidak, sehingga dengan persepsi inilah, maka ia tidak akan tetap tinggal
dan bekerja pada peruhaannnya itu. Contohnya adalah saudara perempuan saya, ia
saat ini sedang bekerja di salah satu bank swasta, ia sudah bekerja selama satu
tahun di bank ini. Sebenarnya, ia tidak menyukai pekerjaannya karena terlalu
banyak aktivitas yang mengharuskannya untuk menambah jam kerjanya hingga larut
malam. Ia ingin keluar dan mencari pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak
waktu untuk bekerja, tetapi ia takut dan tidak ingin keluar dari bank tersebut,
karena ia berfikir jika ia keluar, maka penghasilan yang ia terima tidak akan
lebih tinggi dari penghasilan yang ia dapatkan di bank swata ini. Akhirnya ia
tetap memutuskan untuk tinggal dan bekerja pada perusahaan ini.
Komponen ketiga dalam komitmen
organisasi adalah normative commitment. Seseorang yang memiliki normative
commitment, merasa mempunyai kewajiban secara psikologis dan tanggung jawab
pada organisasi yang mempekerjakannya atau memang seseorang itu terlibat dalam
suatu kontrak di suatu perusahaan. Contohnya adalah teman laki-laki saya. Saat
ini ia bekerja di bank swasta di Jakarta. Ia masuk di bank tersebut karena
dibantu oleh salah satu saudaranya merupakan salah satu pimpinan dalam bank
tersebut, dan saat ini ia sudah bekerja selama 6 bulan di bank itu. Dalam
menjalankan pekerjaanya, ia merasakan banyak tekanan karena menurutnya
teman-teman kerjanya itu tidak saling mendukung dan merasa saling menjatuhkan.
Tetapi ia tidak mampu untuk meninggalkan bank tersebut, karena ia merasa segan
pada saudara yang memasukkannya di bank itu dan ia pun merasa mempunyai
kewajiban untuk bekerja dengan baik di bank itu karena takut mencoret nama baik
saudara yang membantunya untuk masuk di bank itu, serta ia pun sudah terikat
kontrak selama satu tahun. Hasilnya adalah, ia tetap menetap dalam perusahaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar