MBTI
lebih terkenal dengan kuisioner tipe kepribadian dimana MBTI ini digunakan oleh
pelatih dan para pengembang sumber daya manusia untuk membantu individu dan tim
dalam memahami kepribadiannya dengan lebih baik. MBTI mengukur mengenai
bagaimana seseorang melihat dunia dan mengambil suatu keputusan.
MBTI
dikembangkan oleh sepasang ibu dan anak perempuannya, Katherine Myers dan
Isabel Myers Briggs berdasarkan pada teori Carl Jung. Teori Jung mengatakan
bahwa kepribadian seseorang terbagi menjadi dua tipe dasar yaitu ekstrovert dan
introvert. Kemudian Jung menambahkan lagi 2 pasang dimensi yang saling
berlawanan yaitu Sensing-Intuition dan Thinking-Feeling. Lalu oleh Katherine
dan Isabel ditambahkan kembali dimensi yang keempat dari MBTI yang disebut oleh
Judging-Perceiving.
MBTI
memiliki 4 dikotomi (pasangan yang saling berlawanan) atau dimensi yaitu
Ekstrovert-Introvert, Sensing-Intuition, Thinking-Feeling, dan
Judging-Perceiving. Masing-masing dimensi ini memiliki pengertian yang saling
berlawanan di setiap dimensinya. Seperti, Ekstrovert -Introvert dimana
Ekstrovert menyalurkan energinya ke arah luar sedangkan Introvert lebih
menyalurkan energinya ke arah dalam. Sensing-Intuition dimana Sensing lebih
berdasarkan pada fakta yang konkret (berdasarkan informasi yang diterima oleh alat
indra) sedangkan Intuition lebih melihat ke arah kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atau pola-pola yang terjadi. Thinking - Feeling dimana Thinking lebih
ke arah berpikir logis dan rasional sedangkan Feeling lebih ke arah pemahaman,
empati dan nilai-nilai sosial (lebih menggunakan perasaan). Judging -
Perceiving dimana Judging cenderung lebih kaku dan lebih cepat dalam mengambil
keputusan karena mereka berdasarkan pada proses thinking atau feeling sedangkan
Perceiving lebih ke arah lebih lambat dalam mengambil keputusan karena mereka
menggunakan proses berfikir sensing atau intuition.
MBTI
biasanya diadministrasikan ke dalam 2 bagian oleh praktisi yang sudah ahli dan
terakreditasi yaitu (1) kuisioner yang terdiri dari 88 pertanyaan yang
mendorong kecenderungan kita untuk mengambil suatu keputusan; (2) Percakapan
mendalam antara satu lawan satu.
MBTI
tidak mengindikasikan sejumlah tipe kepribadian tetapi MBTI mengukur derajat
kecenderungan untuk memahami seseorang. MBTI ini tidak cocok digunakan di dalam
perusahaan secara rutin khususnya dalam hal rekrutmen dan promosi. Tetapi MBTI
dapat mengukur kepribadian seseorang dan cara kerja seseorang agar mereka dapat
bekerja sama dengan baik dengan sesama karyawan lainnya.
MBTI
mendapatkan sanggahan dari dua orang tokoh yaitu Boyle dan Pittenger. Boyle
mengatakan bahwa Reliabilitas dan validitas yang dimiliki oleh MBTI sangatlah
terbatas sehingga menurut Beliau MBTI tidak cocok digunakan secara rutin di
dalam suatu perusahaan. Pittenger mengatakan bahwa kita harus hati-hati dalam
membuat kesimpulan dari keempat formula (huruf) yang di dapat melalui MBTI ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar