Selasa, 03 September 2013

Kepemimpinan Transformasional (Melinda Widjaja)



Walaupun topik ini berjudul kepemimpinan transformasional, tetapi sebenarnya ada dua tipe kepemimpinan yang dibahas, yaitu kepemimpinan transformasional dan transaksional. Kedua jenis kepemimpinan tersebut sangat berbeda. Menurut J.M. Burns, kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang bertujuan untuk mengubah status quo (keadaan yang saat ini berlangsung) dengan cara menyampaikan kepada para pengikutnya masalah yang ada dalam sistem saat ini dan meyakinkan para pengikut dengan visi apa yang dapat dilakukan oleh organisasi dengan perubahan baru tersebut. Pemimpin transformasional memiliki caranya sendiri yang menarik untuk menyampaikan visi yang ia miliki, sehingga para pengikutnya merasa tertarik untuk mendukung visi yang pemimpin tersebut berikan untuk diwujudkan.
Kebalikan dari kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional berusaha untuk menjaga stabilitas organisasi melalui pertukaran ekonomi dan sosial secara rutin untuk mencapai tujuan tertentu bagi pemimpin dan pengikutnya. Pertukaran merupakan hal yang sangat ditekankan dalam kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transaksional meliputi pertukaran valued benefits yang didasari pada nilai-nilai atau value yang telah ada dan motivasi dari pengikut dan pemimpin, yang berarti kepemimpinan transaksional berkisar pada LMX (leader-follower exchange), dimana pemimpin memberikan reward dan punishment ada karyawan.
Para peneliti menemukan bahwa kepemimpinan transformasional berhubungan secara positif dengan kinerja pelayanan karyawan, komitmen organisasional,dan kepuasan kerja. Dalam studi lain, peneliti juga menemukan bahwa para karyawan dengan supervisor yang memiliki kepemimpinan transformasional tinggi mengalami emosi yang lebih positif sepanjang hari kerja, termasuk interaksi dengan rekan kerja dan pelanggan, juga mengalami peningkatan dalam kepuasan kerja. Dalam level kelompok, ditemukan bahwa kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi performa dan potensi kelompok. Dalam level organisasi, kepemimpinan transformasional dapat mengubah iklim dan budaya organisasi. Sejumlah studi telah menemukan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembelajaran organisasi.
Bila dilihat dari hasil penelitian di atas, sepertinya terlihat bahwa kepemimpinan transformasional lebih baik daripada kepemimpinan transaksional. Tetapi, seorang pemimpin yang efektif harus mampu melaksanakan kedua gaya kepemimpinan tersebut. Di dalam situasi dimana perusahaan sedang stabil dan tidak membutuhkan perubahan yang besar, pemimpin transaksional dibutuhkan untuk menjaga stabilitas perusahaan. Di situasi yang genting, misalnya situasi dimana sebuah perusahaan terancam bangkrut, tentu pemimpin yang transformasional dibutuhkan untuk membuat perubahan yang positif. Biasanya, situasi yang genting melahirkan seorang pemimpin yang transformasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar