Selasa, 03 September 2013

Effective Team (Alby Tandra)



Mungkìn dì antara teman-teman sekalian mempunyai beberapa anggota kelompok yang kurang aktìf di dalam kelompok. Permasalahan kurang aktìf di dalam kelompok dapat terjadì bukan karena individunya, melainkan dapat terjadì dìkarenakan pembagian peran-peran yang kurang jelas di dalamnya. Seperti tidak tahu atas tujuan apa kelompok terbentuk, tugas apa yang harus dìkerjakan di dalam kelompok.

Jadi, bagaimana cara membentuk suatu kelompok menjadì efektif? Hal ini diteliti oleh Tuckman pada tahun 1965. Ada 4 tahap yang menjadikan suatu kelompok menjadì efektìf. Tahap-tahap tersebut adalah.
1.    Forming. Pada tahap ketika kelompok dibentuk, para anggota kelompok
harus disadarkan alasan apa kelompok tersebut dibentuk, goal kelompok
juga harus jelas. Ketika suatu kelompok tidak tahu kenapa kelompok tersebut
dibentuk, maka kerjasama antara kelompok tidak terjalin.

2. Storming. Pada tahap ini individu di dalam kelompok mengalami konflik
peran dan hubungan diantara kelompok. Kelompok masih bingung terhadap
apa yang harus mereka lakukan sehingga tugas diantara mereka masih
saling mendahului, umumnya terdapat miskomunikasi yang
menyebabkan individu saling mengambil peran individu Iain.

3. Norming. Pada tahap ini mulai terjalìn norma-norma di antara kelompok, mulai terbentuk suatu nilai-nilai diantara kelompok. Para anggota kelompok mulai merasakan kebersamaan dalam mengerjakan tugas, mereka juga dapat
mengekspresìkan pendapat mereka dengan bebas.

4. Performing. Tahap ini terjadi adanya hubungan interdependence antara
kelompok. Pada tahap ini terjadi performa yang sengat baik dì antara anggota
yang sudah mandiri. Päda tahap ini individu yang sudah mandiri saling bekerja satu sama Iain untuk menghasilkan performa yang Iebih baik.

Ketika kelompok sudah melakukan performa, biasanya mereka akan sampaì
pada tahap 5, tahap 5 adalah Adjourning dimana dì tahap ini, kelompok sudah
mulaì terpisah, mereka tìdak lagi bekerja sama. individu dalam kelompok yang sampai pada tahap ke 5 umumnya mengalami kesedihan, karena tìdak ada lagi perasaan ketìka menjadi bagian darì suatu kelompok.

Jadi jika ada diantara kalìan yang membentuk suatu kelompok yang efektif,
harus ingat pada keempat tahap tadi pada tahap forming, harus dijelaskan tujuan pada tahap storming harus dijelaskan peran masing-masing anggota,
pada tahap norming harus ada budaya kerja yang disepakati oleh
anggota kelompok, pada tahap performing harus ada hubungan ìnterdependen antara anggota kelompok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar