Selasa, 03 September 2013

Critical Incident Technique (CIT) (Christy Sabrina)



Untuk dapat menjalankan tugas dengan baik dan membuahkan hasil seperti yang diharapkan, kita harus mampu menentukan perilaku yang dibutuhkan.
Seorang psikolog yang bekerja untuk Angkatan Udara AS bernama Kolonel John C. Flanagan mengemukakan sebuah metode penelitian perilaku yang disebut Critical Incident Technique (CIT). CIT adalah prosedur mengumpulkan informasi melalui pengamatan langsung tentang insiden yang dianggap memiliki arti khusus dan sistematis yanng didefinisikan sebagai kriteria. Jadi, dapat dikatakan bahwa yang menjadi fokus dari CIT adalah merekam dan menganalisis insiden.

Pihak-pihak yang dilibatkan dalam CIT adalah orang-orang yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung terlibat dalam critical incident. Critical Incident sendiri berarti tindakan memperbaiki atau yang menyebabkan jauh dari hasil yang diharapkan.

Langkah-langkah dalam melakukan proses CIT meliputi:
1. Menentukan tujuan umum dari kegiatan.
2. Mengembangkan rencana dan spesifikasi untuk mengumpulkan insiden faktual mengenai kegiatan.
3. Mengumpulkan data (wawancara/ditulis langsung).
4. Menganalisa secara obyektif.
5. Menafsirkan dan melaporkan persyaratan, terutama yang memberikan kontribusi signifikan.

CIT telah diterapkan untuk berbagai kepentingan diantaranya: untuk mengukur kinerja khas dalam peran pekerjaan; sebagai tolok ukur kemampuan untuk tugas; pelatihan; desain pekerjaan; ergonomi; sebagai motivasi untuk menghasilkan performa kerja dan kepemimpinan yang lebih baik; untuk pengembangan dalam pembinaan, konseling, dan psikoterapi; serta dapat dijadikan standar untuk rekruitmen dan promosi. Proses CIT mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam profesi-profesi yang membutuhkan kompetensi tingkat tinggi yang dikombinasikan dengan perilaku tertentu seperti dokter, perawat, pilot maskapai penerbangan, personel militer, pendidik dan customer service.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar