Apa yang terjadi apa bila seseorang hanya memiliki waktu tidur 2 jam sehari atau bahkan tidak tidur sama sekali? Mungkin sebagian besar orang akan menjawab memiliki beberapa keluhan seperti sakit kepala, mengantuk, badan terasa lemas, kurang bersemangat, dan juga kurang dapat berkonsentrasi. Sebagian kecil lagi mungkin awalnya hanya memiliki keluhan ringan saja, tanpa memiliki efek yang jelas terhadap dirinya. Namun, lama-kelamaan mungkin secara sadar atau tidak, individu tersebut akan merasa lelah secara fisik. Pada pembahasan ini, siklus sirkadian erat kaitannya dengan jam istirahat seseorang. Siklus sirkadian adalah, proses psikologikal manusia secara alami yang secara kasar memiliki siklus selama 24 jam (Halberg, et al, 1959). Siklus sirkadian ini terdiri dari aktifitas tidur seseorang, suhu badan, tekanan darah, serta hal-hal yang berhubungan dengan hormon seseorang. Maka dari itu, apabila siklus yang di jalani oleh seseorang berjalan dengan baik dan teratur, maka akan membuat tubuhnya akan semakin sehat. Tetapi tubuh kita juga akan menyesuaikan dengan faktor-faktor eksternal yang ada dari lingkungan.
Seseorang
dapat dikategorikan dalam dua kategori. Kategori pertama yaitu, “morning people” yaitu orang yang memiliki
waktu atau jadwal tidur yang teratur, dan mereka bangun biasanya pada saat
matahari terbit. Kategori kedua yaitu “night people”, orang ini dikenal seperti burung hantu yang memiliki
jadwal tidur malam tidak teratur, dan ketika pagi hari mereka akan tidur lebih
lama lagi.
Tidak
semua orang memiliki siklus sirkadian yang teratur dengan baik. Ada beberapa
orang yang memiliki siklus yang dapat dikatakan sudah berantakan. Contoh
orang-orang yang memilki siklus sirkadian yang tidak teratur adalah orang yang
sedang memiliki jetlag dan orang yang memiliki pekerjaan yang menggunakan
sistem shift kerja. Peneliti disini lebih membahas mengenai sistem shift kerja
yang mempengaruhi siklus sirkadian pada seseorang. Salah satu contoh pekerjaan
yang menggunakan shift adalah pekerja di bidang medis, seperti perawat dan
dokter. Tidak jarang terjadi kecelakaan dalam dunia kerja yang dipengaruhi oleh
siklus sirkadian ini.
Perhatian
utama dalam pembahasan ini adalah bagaimana dampak yang ditimbulkan apabila
pekerja mengalami gangguan siklus sirkadian. Peneliti menegaskan bahwa kualitas
kinerja dalam mengerjakan suatu tugas cenderung mencerminkan bagaimana siklus
sirkadian yang dimiliki oleh pekerja tersebut. Misalnya saja seorang pekerja
yang memiliki jam tidur hanya dua jam sehari mungkin akan merasa mengantuk
sehingga dia hanya mementingkan kecepatan dalam penyelesaian tugasnya
dibandingkan dengan kualitas atau hasil dari pekerjaannya.
Reaksi
orang terhadap gangguan siklus sirkadian bermacam-macam. Beberapa orang mungkin
merasa selalu lelah dan disorientasi. Beberapa orang lagi merasa lelah dan
mengantuk yang susah untuk dikontrol, dan kesulitan untuk konsentrasi pada
tugas-tugas yang sedang dikerjakan. Hal tersebut mungkin sebagian dari dampak jangka
pendek yang dirasakan, dampak jangka panjang yang mungkin akan dialami oleh
individu dengan siklus sirkadian yang tidak teratur akan lebih rentan terhadap
penyakit kanker, gastrointestinal, dan penyakit jantung. Beberapa penyakit
tersebut memang tidak sepenuhnya disebabkan oleh siklus sirkadian yang tidak
teratur, namun juga berkaitan dengan faktor gaya hidup dengan jam kerja
seseorang. Misalnya seperti seringnya makan makanan cepat saji dan kurang
berolahraga. Peneliti juga berpendapat bahwa pekerja diatas usia 40 tahun
kurang mampu mengelola perubahan dalam pola tidur ketika mereka memilki
pekerjaan dengan sistem shift.
Ada
beberapa langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membantu pekerja
dengan sistem shift untuk tetap aman dan efektif dalam pekerjaan mereka:
a)
Mengoptimalkan jadwal kerja agar dapat menyeimbangkan diri seseorang secara
psikologikal, sosial, dan hal-hal yang berhubungan dengan medis. Namun masih
terdapat perdebatan mengenai hal ini.
b)
Membuat jam istirahat atau jam tidur yang teratur dalam 24 jam selama bekerja
menggunakan sistem shift.
c)
Menyediakan waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga dan memastikan bahwa
shift yang akan dijalani tidak datang mendadak agar dapat merencanakan
kehidupan sosialnya.
d)
Memastikan waktu atau fasilitas untuk beristirahat dan makan makanan yang
bergizi khususnya untuk para pekerja malam hari
e)
Mengajarkan karyawan untuk mengatur atau mengolah stress dalam pekerjaan
mereka.
Setelah
dijelaskan mengenai langkah-langkah seseorang dalam pekerjaannya, berikut ini
juga terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan individu untuk menjauhkan
dirinya dari penyakit:
a) Makan
yang teratur
b)
Mengatur dan membuat jadwal tidur yang menetap
c) Tidur
diruangan yang gelap, nyaman dan tanpa saluran telepon
d) Mempelajari
dan melatih teknik relaksasi
e)
Menjaga tubuh tetap sehat dan mengatur waktu untuk liburan serta aktifitas
sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar