Apreciative
Inquiry (AI) adalah penelitian atau eksplorasi kehidupan tentang sistem
kehidupan manusia ketika mereka sedang berada dalam posisi terbaik mereka.
Apreciative
Inquiry terpaku kepada 5 prinsip utama:
1. The
Construction Principle. Seperti yang kita ketahui kebanyakan orang dalam
bekerja memandang secara subjektif dibandingkan objektif.
2. The
Principle of Simultaneity. Inquiry dilakukan untuk intervensi dan menciptakan
sebuah perubahan. Saat kita sudah menanyakan (dalam hal wawancara) sesuatu
kepada seseorang, kita sudah membuat perubahan.
3. The
Poetic Principle. Seorang pekerja memiliki pilihan mengenai apa yang mereka
sudah pelajari, dan apa yang sudah mereka pelajari dapat merubah sebuah
organisasi.
4. The
Anticipatory Principle. Pemikiran setiap manusia pasti berpikir kedepan (masa
depan). Semakin positif dan penuh harapan gambaran mengenai masa depan setiap
pekerja akan membuat semakin positif pula kegiatan yang sedang dikerjakannya.
5. The
Positive Principle. Momentum untuk membuat perubahan dalam sebuah perusahaan
membutuhkan sejumlah besar pengaruh positif dan ikatan sosial sesama pekerja
(termasuk atasan).
Juga ada
5 proses penerapan AI di dalam konteks organisasi (biasa disebut juga dengan
4DS AI)
1.
Penemuan. Fase ini berfokus pada membantu orang menceritakan kisah tentang diri
mereka.
2. Mimpi.
Data ini dapat membantu perusahaan untuk membagun apa yang pekerja sudah
inginkan, harapan dan aspirasi mereka untuk masa depan sebuah organisasi.
3.
Design. Tahap ini berkaitan dengan membuat sebuah keputusan bersama mengenai
bagaimana sebuah mimpi tadi dapat menjadi sebuah kenyataan dalam konteks mereka
sendiri (pekerja).
4.
Destiny. Pada akhirnya sebuah individu atau kelompok didorong untuk mengambil
sebuah tindakan untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi mimpi dengan design
yang sudah dibuat oleh mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar