Minggu, 04 November 2012

Tawuran (Maria Meliana - 705120025)


     Peristiwa tawuran banyak terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta. Individu sering mengartikan tawuran adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial yang identik dengan kenakalan remaja. “Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat” (“Pengertian Tawuran,” 2012). Perkelahian itu tidak hanya dengan tangan kosong tetapi sampai menggunakan batu, pisau, dan senjata berbahaya lainnya. Hal ini biasanya dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, bahkan yang memprihatinkan banyak tawuran terjadi di kalangan pelajar.
     Banyak penyebab aksi tawuran antar pelajar, mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar. Tawuran dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. “Faktor internal adalah faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh remaja dalam menanggapi miliu di sekitarnya dan semua pengaruh dari luar” (“Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Sekolah,” 2011). Seseorang salah dalam memahami maksud dan pengaruh dari luar. Remaja berkelahi karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan. Adanya keragaman pandangan, budaya, dan ekonomi menimbulkan tekanan pada setiap orang. Bagi remaja yang terlibat perkelahian, keragaman itu tidak dimanfaatkannya dengan baik sehingga remaja itu mudah putus asa, menyalahkan orang lain, dan memilih jalan pintas untuk keluar dari masalah (Zulkarnaen, 2011).
     Faktor eksternal penyebab tawuran adalah pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun faktor eksternal itu adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Remaja yang kurang diperhatikan oleh orangtua dan guru membuat mereka merasa bebas melakukan apapun sesukanya. Dalam keluarga yang sering terjadi kekerasan rumah tangga, remaja menjadi belajar pengaruh buruk orangtuanya yang suka berkelahi (Zulkarnaen, 2011). Remaja menjadi ikut berkelahi karena dianggap kebiasaan atau hal yang wajar terjadi. Pasangan suami-istri yang tidak dapat mendidik anaknya dan memikul tanggung jawabnya sebagai orangtua menyebabkan anak tidak terdidik dan berkembang dengan baik dalam masyarakat (“Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Sekolah,” 2011).
     Dari pendidikan di sekolah dapat mempengaruhi cara pemikiran dan perilaku anak. Lingkungan sekolah yang tidak mendidik dan membimbing siswanya untuk belajar, menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya (Zulkarnaen, 2011). Guru sebagai pembimbing tidak mampu membentuk perilaku siswa yang baik dan cara pendidikannya pun terkadang dengan menggunakan kekerasan. Selain itu, sekolah yang tidak mempunyai fasilitas dan kegiatan ekstrakurikuler dapat membuat siswa melakukan tawuran karena tidak ada kegiatan pembelajaran sesuai potensi, minat, dan bakat siswa. Permasalahan yang sudah mengakar seperti sejarah dua sekolah secara tidak langsung menyebabkan siswa-siswa tersebut bermusuhan padahal tidak ada masalah (“Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar,” 2012).
     Lingkungan masyarakat atau pergaulan juga dapat mempengaruhi seorang remaja dalam berperilaku. Misalnya lingkungan rumah yang tidak mendukung perkembangan anak dengan baik seperti lingkungan sempit dan kumuh. Anggota lingkungan yang berperilaku buruk dan lingkungan masyarakat yang penuh kekerasan. Hal tersebut dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian mempengaruhi reaksi emosionalnya untuk berkelahi (Zulkarnaen, 2011). Selain itu, remaja menjadi cemas jika tidak mempunyai teman maka dorongan dan ajakan dari teman mampu mempengaruhi dan bahkan mungkin bersifat “memaksa”.
     Tawuran menimbulkan dampak yang negatif bagi yang terlibat tawuran dan lingkungan sekitar. Remaja yang terlibat dalam tawuran dapat mengalami cedera atau bahkan tewas. Misalnya peristiwa tawuran antar-pelajar dua sekolah yang hari Senin (24/9/2012) yang lalu. Seorang siswa SMA Negeri 6, Alawy Yusianto Putra (15) tewas terkena sabetan celurit dari siswa SMA Negeri 70 (Aziza, 2012). Apabila remaja itu anak tunggal atau yang sebenarnya tidak terlibat tawuran menjadi korban pasti sangat tragis dan menyedihkan bagi keluarganya. Bagi lingkungan, tawuran akan berdampak secara materi dan non-materi. Secara materi tawuran mengakibatkan lingkungan menjadi kotor, fasilitas umum seperti bus, halte, dan fasililtas lainnya rusak. Secara non-materi lalu lintas menjadi tidak lancar, aktivitas masyarakat menjadi terganggu, dan masyarakat menjadi risih. Tawuran yang banyak terjadi ini akhirnya menjadi budaya di Indonesia dan akan berpengaruh pada kelangsungan hidup bermasyarakat (Zulkarnaen, 2011).
     Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari tawuran, sehingga harus dicegah agar masyarakat Indonesia dapat mencapai hidup yang damai sejahtera. Untuk mencegah tawuran dapat dilakukan beberapa cara: (a) belajar mengisi waktu luang dengan hal positif yang bermanfaat; (b) keluarga memberi pengasuhan, suasana kebersamaan, dan pendidikan moral yang baik; (c) sekolah memberi pendidikan yang menyenangkan, kegiatan untuk anak mengembangkan potensi, dan menjalin kerja sama dengan sekolah lain; dan (d) lembaga pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat dan Kepolisian memberi penyuluhan tentang tawuran. Tidak hanya itu, paradigma siswa tentang sekolah yang menyenangkan dan membangun pendidikan etika yang baik perlu dikembangkan. Tawuran dapat diberantas apabila semua pihak mau bekerja sama dalam mewujudkan masyarakat yang damai sejahtera.

Daftar Pustaka
Aziza, K. S. (2012). Tawuran SMA 6 vs SMA 70 menahun, ada apa?. Diunduh dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/26/09494948/Tawuran.SMA.6.Vs.SMA.70.Menahun.Ada.Apa.
Faktor penyebab tawuran antar pelajar. (2012). Diunduh dari http://bungaabungee.wordpress.com/2012/03/11/faktor-penyebab-tawuran-antar-pelajar/
Pengertian tawuran. (2012). Diunduh dari http://www.tutorialto.com/pendidikan/1127-          pengertian-tawuran.html
Penyebab terjadinya tawuran antar sekolah. (2011). Diunduh dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-sekolah/
Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar. (2012). Diunduh dari http://kangwahyu.com/info-terkini/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-pelajar/#.UH6cF2_ez-N
Saputra, C. N. (2012). Hilangnya pendidikan etika penyebab tawuran. Diunduh dari http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/30/500/697017/hilangya-pendidikan-etika-penyebab-tawuran-pelajar
Tawuran antar pelajar (n.d). Diunduh dari http://mohkusnarto.wordpress.com/tawuran-antar-pelajar/
Zulkarnaen, S. D. (2011). Tawuran pelajar memprihatinkan dunia pendidikan. Diunduh dari http://kpai.go.id/publikasi-mainmenu-33/artikel/258-tawuran-pelajar-memprihatinkan-dunia-pendidikan.html
Diposkan oleh Maria Meliana di 07:33 Tidak ada komentar:

25 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar