Minggu, 04 November 2012

Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Banjir di Jakarta (MELINDA ANGRIANTO - 705120050)


Pengertian Pemanasan Global
     Menurut Muhi (2011) pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan CFC menyebabkan terperangkapnya energi matahari dalam atmosfer bumi,  yang disebut dengan efek rumah kaca. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa Jakarta menghasilkan emisi gas terbesar di Indonesia, sumber tersebut berasal dari transportasi, konsumsi listrik, sektor industri dan pembakaran sampah.

Fenomena Pemanasan Global
     Fenomena yang sangat dirasakan oleh manusia adalah perubahan temperatur yang cenderung meningkat. Udara terasa lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut juga sangat terasa di Jakarta. Menurut Magdalena (dikutip dalam Muhi, 2011) berbagai fenomena yang muncul terkait dengan pemanasan global antara lain: (a) kebakaran hutan, (b) rusaknya situs purbakala, (c) perubahan iklim, dan (d) pelelehan gunung es.

Pengertian Banjir
     Masalah banjir di ibu kota adalah masalah yang masih belum dapat terselesaikan hingga saat ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir  adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.

Hubungan Pemanasan Global dengan Banjir
     Melelehnya gunung es di kutub utara dan kutub selatan menyebabkan volume air laut meningkat. Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir Laut, Institute Teknologi Bandung (dikutip dalam Muhi, 2011) menemukan bahwa permukaan air laut  Teluk Jakarta meningkat 0,8cm. Jika temperatur bumi terus meningkat, maka diperkirakan tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta, seperti Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing akan tenggelam.

Beberapa Faktor Penyebab Banjir
     Penyempitan sungai. “Di Jakarta, lebar sungai kebanyakan hanya sekitar lima meter. Padahal agar berfungsi sebagai area tangkapan yang normal, setidaknya dibutuhkan lebar sepanjang 20 meter.” (“Faktor Penyebab Banjir”, 2012).  Banyak bangunan liar dibangun di samping sungai sehingga membuat lebar sungai menjadi berkurang. Sampah yang dibuang di sungai juga ikut berperan sebagai penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta. Selain mengurangi daya tamoung sungai, sampah juga menghambat aliran air.
     Sungai meluap. Penyempitan sungai dapat menyebabkan aliran air terganggu. Faktor sampah dan kedalaman sungai yang ‘dihemat’ membuat semuanya masuk akal jika sungai di Jakarta meluap dengan mudahnya. Data Dinas Kebersihan Jakarta (“Fakta  Tentang Sampah di Jakarta”, 2012) menunjukkan bahwa jumlah sampah Jakarta sampai saat ini ± 27.966 M³ per hari. Saat musim hujan, meskipun intensitas curah hujan tidak begitu besar, meluapnya beberapa sungai sudah cukup untuk membuat banjir. Hal tersebut dapat diperparah pula dengan banjir kiriman yang biasanya datang dari Kota Bogor.

Dampak Banjir
     Dampak primer.
     Kerusakan fisik. Genangan air yang berlebihan dan terus menerus dapat membuat rusaknya struktur bangunan. Berbagai fasilitas umum seperti jalan raya, angkutan umum, dan sistem selokan bawah tanah dapat terganggu fungsinya.
     Dampak sekunder.
     Persediaan air. Air banjir merupakan luapan air sungai yang kotor. Hal ini dapat menyebabkan terkontaminasinya air bersih, sehingga persediaan air bersih terganggu.
      Penyakit. Genangan air dapat mengakibatkan penyebaran penyakit. Penyakit-penyakit yang biasanya melanda saat banjir antara lain: (a) diare, (b) penyakit kulit, (c) demam berdarah, dan (d) flu, dan lain-lain.
     Persediaan makanan. Banjir menyebabkan terganggunya jalur transportasi, sehingga terhambatnya pengiriman makanan. Masyrakat akan sulit menjangkau makanan jika jalanan digenangi oleh air.
     Transportasi. Jalur transportasi menjadi terhambat karena adanya genangan air. Jalan-jalan di perkotaan tidak dapat dilewati sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
     Dampak tersier.
     Ekonomi. Banjir menyebabkan penurunan jumlah wisatawan lokal maupun asing. Masyarakat yang biasanya pergi berbelnaja ke pusat perbelanjaan di akhir pekan tidak dapat pergi karena terhalang banjir. Fasilitas-fasilitas umum yang rusak harus di perbaiki kembali, dan kelangkaan makanan menyebabkan kenaikan harga.

Cara Mengatasi Banjir
     Beberapa cara untuk mengatasi banjir antara lain:
a.    Evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi.
b.    Matikan peralatan listrik atau sumber listrik.
c.    Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman.
d.    Ikut dalam pendirian tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
e.    Terlibat dalam pendistribusian makanan.
f.     Menggunakan air bersih dengan efisien.

Cara Mencegah Banjir
     Beberapa cara untuk mencegah banjir antara lain:
a.    Membuang sampah pada tempatnya.
b.    Membersihkan selokan atau parit dekat rumah sehingga aliran air menjadi lancar.
c.    Melakukan penghijauan di lahan kosong sebagai daerah resapan air.
d.    Memaksimalkan banjir kanal timur dan banjir kanal barat
e.    Membersihkan bangunan liar di sepanjang sungai.
f.     Membersihkan sungai dari lumpur dan sampah.

Kesimpulan
      Meningkatnya frekuensi dan intesitas banjir disebabkan oleh terjadinya pola hujan acak dan perubahan iklim akibat pemanasan global. Banjir merupakan kejadian yang merugikan banyak orang. Faktor manusia sering menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta. Masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sudah saatnya warga Jakarta ikut serta dalam penanggulangan banjir, agar masalah ini dapat segera diatasi. Karena dengan begitu, Jakarta akan tumbuh menjadi ibu kota yang nyaman dan terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
Akibat pemanasan global, Jakarta diprediksi tenggelam 2030. (2011). Diunduh dari
     http://esq-news.com
Ardiku, M. (2012). Cara mencegah banjir. Diunduh dari
      http://pinrangworld.blogspot.com.
Cara mengatasi banjir. (2012). Diunduh dari http://blogger-indonesia.blogspot.com.
Fakta tentang sampah di Jakarta. (2012). Diunduh dari http://forplid.com.
Faktor utama penyebab banjir di Jakarta. (2012). Diunduh dari http://gugling.com.
Muhi, A. H. (2011). Praktek lingkungan hidup. Diunduh dari
      http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id.

25 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar